Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/61618
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSiwi Tri Purnani-
dc.date.accessioned2015-03-09T07:53:23Z-
dc.date.available2015-03-09T07:53:23Z-
dc.date.issued2015-03-09-
dc.identifier.nimNIM100210402058-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61618-
dc.description.abstractMitos Asal-Usul Tarian Reog Ponorogo dan Pemanfaatannya Sebagai Materi Pembelajaran Sastra di SMA; Siwi Tri Purnani; 100210402058; 2014; 74 halaman; Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia; Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; Universitas Jember. Folklor merupakan suatu tradisi yang diwariskan secara turun temurun. Salah satu bentuk folklor yang ditemukan yakni tarian Reog Ponorogo. Di dalam tarian Reog Ponorogo terdapat berbagai macam mitos mengenai tarian Reog Ponorogo yang masih dipegang teguh oleh masyarakat. Mitos dalam tarian Reog Ponorogo berupa mitos kepercayaan rakyat dan mitos asal-usul. Pembahasan yang dikaji terdiri dari empat masalah, yaitu (1) Bagaimanakah mitos asal-usul tarian Reog Ponorogo?, (2) Bagaimakah nilai budaya yang terdapat dalam mitos asalusul tarian Reog Ponorogo?, (3) Bagaimanakah fungsi cerita asal-usul Reog Ponorogo bagi masyarakat?, (4) Bagaimanakah pemanfaatan mitos asal-usul tarian Reog Ponorogo sebagai materi pembelajaran sastra di SMA? Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian etnografi. Sumber data penelitian ini adalah orang-orang yang mengetahui mitos dalam tarian Reog Ponorogo, sedangkan data penelitian ini adalah ucapan atau kata-kata dari seorang informan yang mengetahui mitos asal-usul tarian Reog Ponorogo. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan deskripsi cerita mengenai asal-usul tarian Reog Ponorogo yang menceritakan tentang keberanian, tanggung jawab, dan perjuangan seorang Prabu melawan musuhnya demi memersunting seorang putri, yang akhirnya dengan kekuatan sang prabu, musuhnya tersebut berubah menjadi harimau dengan hiasan bulu merak di atas kepalanya, dan Reog tersebut akhirnya dibawa untuk memersunting putri dan menjadi sebuah kesenian. Nilai budaya yang terdapat pada cerita ini yakni nilai kepribadian yang ditemukan pada karakter tokoh Prabu Klana Sewandana yang terwujud dalam bentuk bertanggungjawab, kesabaran, kecerdasan, dan rendah hati; pada karakter tokoh Raja Kediri yang terwujud dalam bentuk bijaksana; dan pada karakter Raja Lodaya yang terwujud dalam bentuk kegigihan. Nilai religius terwujud dalam bentuk ketaatan manusia terhadap Tuhan dan kekuasaan Tuhan yang ditunjukkan ketika Prabu Klana Sewandana akan mengeluarkan pecutnya dan juga ketika Tuhan menunjukkan kekuasaannya dengan cara menjadikan Singobarong tetap pada bentuk jadi-jadiannya. Nilai sosial ada pada karakter Prabu Klana Sewandana dalam bentuk menepati janji dan bekerja sama, lalu pada karakter Raja Kediri dalam bentuk kasih sayang dan menghormati orang lain. Fungsi dari mitos ini yaitu menyadarkan manusia bahwa ada kekuatan ghaib, dasar melakukan tindakan, sumber ilmu pengetahuan, sebagai media pendidikan nilai budaya, dan sebagai media pendukung kreasi tata kota. Mitos asal-usul tarian Reog Ponorogo ini juga dapat dijadikan sebagai materi pembelajaran bahasa dan sastra pada jenjang SMA kelas XII semester ganjil yang berkaitan dengan kompetensi inti memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah, dan kompetensi dasar menganalisis teks cerita sejarah baik melalui lisan maupun tulisan. Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang ada dalam mitos asal-usul tarian Reog Ponorogo adalah wujud mitos yang menggambarkan cerita asal-usul tarian Reog Ponorogo. Nilai budaya yang ditemukan meliputi nilai kepribadian, nilai sosial, dan nilai religius. Fungsi yang ditemukan ialah menyadarkan manusia bahwa ada kekuatan ghaib, dasar melakukan tindakan, sumber ilmu pengetahuan, sebagai media pendidikan nilai budaya, dan sebagai media pendukung kreasi tata kota. Mitos asal-usul tarian Reog Ponorogo juga dapat dimanfaatkan sebagai materi pembelajaran bahasa dan sastra pada jenjang SMA kelas XII semester ganjil pada Kompetensi Inti 3 dan Kompetensi Dasar 3.3en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries100210402058;-
dc.subjectMITOS ASAL-USUL TARIAN REOG PONOROGO DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SASTRA DI SMAen_US
dc.titleMITOS ASAL-USUL TARIAN REOG PONOROGO DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SASTRA DI SMAen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Sowo Tri Purnami - 100210402058.pdf3.7 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools