Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/60448
Title: ANALISIS RANTAI PASOKAN (SUPPLY CHAIN) KOMODITAS CABAI MERAH BESAR DI KABUPATEN JEMBER
Authors: Rizal Dwi Kurniawan
Keywords: Cabai merah besar, rantai pasokan, aliran produk, aliran informasi, aliran keuangan dan efisiensi
Issue Date: 1-Dec-2014
Series/Report no.: 091510601005;
Abstract: Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Terdapat 12 mata rantai yang berperan aktif dalam rantai pasokan komoditas cabai merah besar di Kabupaten Jember; (2) Aliran produk dalam rantai pasokan komoditas cabai merah besar di Kabupaten Jember dapat dibedakan menjadi dua macam aliran, yaitu aliran produk berupa buah cabai merah besar dan aliran produk berupa produk olahan cabai merah besar dalam bentuk bumbu bali kemasan; (3) Aliran Informasi dalam rantai pasokan komoditas cabai merah besar di Kabupaten Jember juga terbagi menjadi dua macam aliran, yaitu aliran informasi secara horizontal yang terjadi diantara sesama petani cabai dan aliran informasi secara vertikal yang terjadi pada setiap mata rantai yang terlibat dalam rantai pasokan cabai merah besar di Kabupaten Jember; (4) Aliran keuangan dalam rantai pasokan komoditas cabai merah besar di Kabupaten Jember dibedakan menjadi 12 macam aliran dimana dalam aliran keuangan tersebut, sistem transaksi pembayaran yang digunakan selama proses distribusi sangat mempengaruhi kinerja dari setiap mata rantai; (5) Proses pengolahan cabai merah besar menjadi bumbu bali kemasan mampu memberikan nilai tambah Rp 34.117,19/kg atau 44,42% dari nilai produk; (6) Rantai pasokan komoditas cabai merah besar di Kabupaten Jember terdiri dari 6 macam saluran yang mendistribusikan produk berupa buah cabai merah besar dalam bentuk buah segar dan satu distribusi produk olahan cabai merah besar dalam bentuk bumbu bali kemasan; (7) Saluran distribusi yang terdapat pada rantai pasokan komoditas cabai merah besar di Kabupaten Jember adalah efisien jika dilihat dari: a) Nilai share keuntungan yang diperoleh pada setiap saluran lebih besar bila dibandingkan dengan share biaya (ski > sbi) dan; b) Nilai share bagian harga yang diterima oleh setiap mata rantai dinilai adil atau proporsional sesuai dengan fungsi yang dilakukan setiap mata rantai; (8) Masih terdapat saluran distribusi yang belum efisien bila dilihat dari nilai pangsa produsennya (PS) yang kurang dari 70%. Saluran-saluran distribusi tersebut terdiri dari: a) Saluran 1 (PS: 58,33%), yaitu merupakan saluran antara petani dengan lembaga kemitraan; b) Saluran 4 (PS: 62,67%), Saluran 5 (PS: 69,59%) dan Saluran 6 (PS: 61,74%), dimana ketiga saluran tersebut dapat dikatakan memiliki rantai saluran yang panjang.
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/60448
Appears in Collections:UT-Faculty of Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Rizal Dwi Kurniawan - 091510601005_1.pdf422.67 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools