Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/591
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorAmrullah, M. Arief-
dc.date.accessioned2013-07-04T03:01:52Z-
dc.date.available2013-07-04T03:01:52Z-
dc.date.issued2013-07-04-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/591-
dc.descriptionFakultas Hukum Universitas Jemberen_US
dc.description.abstractBerdasarkan pandangan yang telah dikemukakan oleh Stanciu tersebut, maka yang menjadi pertanyaan apakah kedudukan korban akan selalu ditempatkan pada posisi marginal? Pertanyaan ini penting dikemukakan, karena pada hakikatnya korban adalah juga manusia yang mempunyai hak asasi yang harus dihormati dan selanjutnya diberikan perlindungan hukum terhadapnya. Melihat kedudukan yang demikian itu, wajar jika Joanna Shapland, Jon Willmore dan Peter Duff (1985: 1) menulis bahwa korban kejahatan sudah dilupakan orang dari sistem peradilan pidana. Kurangnya perhatian yang diberikan terhadap korban, akan melemahkan bekerjanya sistem peradilan pidana. Menyadari akan pentingnya kedudukan korban dalam sistem peradilan pidana, maka dewasa ini di beberapa negara telah muncul berbagai gerakan dan kampanye dalam upaya perlindungan terhadap korban. Dengan kondisi yang demikian itu, pertanyaan yang mengemuka: apakah Indonesia telah memberikan respon untuk dituangkan ke dalam hukum pidananya?en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectkorban, pidanaen_US
dc.titlePERKEMBANGAN STUDI TENTANG KORBAN DAN KEDUDUKANNYA DALAM HUKUM PIDANA POSITIFen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Fakultas Hukum

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
PERKEMBANGAN STUDI TENTANG KORBAN.pdf13.9 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.