Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/58131
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorM. Arief Amrullah-
dc.date.accessioned2014-07-10T02:38:05Z-
dc.date.available2014-07-10T02:38:05Z-
dc.date.issued2014-07-10-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/58131-
dc.description.abstractPenempatan Polisi di bawah kendali Departemen Dalam Negeri, oleh pemerintah dinilai tidak layak, karena mengingat kewenangan Kepolisian yang sangat luas itu menjadi sangat terbatas dan menghadapi kendala struktural maupun operasional. Oleh karena itu, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 D Tahun 1946 tanggal 1 Juli 1946, Polri harus langsung berada di bawah Perdana Menteri, sehingga keberadaannya sederajat dengan Kejaksaan dan Kehakiman. Dengan demikian, secara kelembagaan dan struktur organisasi Pemerintah, Polri adalah setingkat Departemen, sehingga kedudukan Kepala Polisi setingkat dengan Menteri. Dengan adanya perubahan struktur organisasi itu, Polisi mampu berkembang dengan baik, mampu menata organisasinya secara nasional dengan baik pula, dan secara operasional mampu memacu profesionalisme dalam menjalankan tugasnya sampai ke sektor Kecamatan, bahkan pelosokpelosok terpencil.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectreformasi polrien_US
dc.titleREFORMASI POLRI MENUJU POLRI YANG PROTAGONISen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Fakultas Hukum

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
REFORMASI POLRI_1.pdf9.55 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.