Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/57447
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Nabilla | - |
dc.contributor.author | Sugiyanta | - |
dc.contributor.author | Kristianningrum Dian Sofiana | - |
dc.date.accessioned | 2014-05-07T00:11:57Z | - |
dc.date.available | 2014-05-07T00:11:57Z | - |
dc.date.issued | 2014-05-07 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/57447 | - |
dc.description.abstract | Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kelainan kerja insulin, maupun keduanya [1]. Secara klinis ada dua jenis penyakit diabetes melitus, yaitu diabetes melitus tipe 1 dan diabetes melitus tipe 2. Penderita diabetes melitus memerlukan pengobatan seumur hidup, maka diperlukan terapi yang mudah didapatkan serta ekonomis [2]. Dalam penelitian ini digunakan tanaman obat tradisional mentimun (Cucumis sativus) karena tanaman ini mudah didapatkan dan banyak sekali manfaat yang didapat dari mengkonsumsi buahnya. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol mentimun mengandung saponin, flavonoid, alkaloid, dan tannin. Saponin inilah yang dipercaya memiliki khasiat dalam menurunkan kadar glukosa darah [3]. Namun pengobatan dengan obat tradisional yang diberikan secara tunggal tidak direkomendasikan oleh Komite Etik Departemen Kesehatan Republik Indonesia karena diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang penatalaksanaannya harus menggunakan Obat Hipoglikemik Oral (OHO) sintetik [4]. Hal inilah yang menjadi dasar peneliti untuk menggunakan mentimun sebagai terapi kombinasi dengan metformin. Metformin merupakan salah satu OHO yang banyak digunakan di masyarakat karena mudah didapat, harganya relatif murah, dan mekanisme kerjanya dalam menurunkan glukosa darah tidak tergantung pada fungsi sel β pankreas, melainkan dengan cara meningkatkan sensitifitas jaringan terhadap insulin dan menekan produksi glukosa di hepar [5]. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian terapi kombinasi ekstrak etanol mentimun dan metformin dengan pemberian terapi tunggal ekstrak etanol mentimun atau metformin terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus Wistar yang diinduksi aloksan. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.subject | Ekstrak Etanol, Diabetes melitus | en_US |
dc.title | PENGARUH TERAPI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL MENTIMUN (Cucumis sativus) DAN METFORMIN TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI ALOKSAN | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Appears in Collections: | Fakultas Kedokteran |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
MAKALAH_PENGARUH_TERAPI_KOMBINASI_EKSTRAK__ETANOL.pdf | 112.91 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.