Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/56240
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSakti Widyanta Pratama-
dc.contributor.authorSri-Sukamto-
dc.contributor.authorIis Nur Asyiah-
dc.contributor.authorYeni Vida Ervina-
dc.date.accessioned2014-03-24T07:31:15Z-
dc.date.available2014-03-24T07:31:15Z-
dc.date.issued2014-03-24-
dc.identifier.issn0215-0212-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/56240-
dc.descriptionTerakreditasi LIPI Nomor 437/AU2/P2MI-LIPI/08/2012en_US
dc.description.abstractPenyakit busuk buah yang disebabkan oleh jamur Phytophthora palmivora merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman kakao karena menyebabkan kerugian cukup besar. Sampai saat ini jamur patogen penyebab penyakit busuk buah tersebut masih merupakan masalah krusial dan belum ada fungisida yang benar-benar efektif. Salah satu alternatif pengendalian penyakit busuk buah kakao adalah menggunakan agens hayati sebagai biofungisida, diantaranya dengan memanfaatkan bakteri Pseudomonas fluorescence dan Bacillus subtilis. Penelitian dilakukan dengan mengisolasi jamur P. palmivora dari buah terserang di Kebun Percobaan Kaliwining untuk mendapatkan biakan murni dan memperbanyak bakteri P. fluorescence dan B. subtilis. Uji antagonis dilakukan dengan menginokulasikan P. palmivora ke dalam cawan petri berisi medium PDA pada jarak 3 cm dari tepi. Bakteri P. fluorescence dan B. subtilis diinokulasikan ke cawan petri pada perlakuan tiga hari setelah jamur. Kontrol hanya diinokulasi dengan isolat P. palmivora. Pertumbuhan jamur diukur dengan cara menghitung pertambahan jari-jari koloni jamur setiap hari, mulai dari 24 jam setelah inokulasi. Pertumbuhan Phytophthora palmivora pada dua perlakuan digunakan untuk menghitung persentase penghambatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri P. fluorescence dan B. subtilis mampu menghambat pertumbuhan jamur P. palmivora berdasarkan persentase penghambatan. Berdasarkan kriteria keefektifan yang diperoleh menunjukkan bahwa lebar zona bening B. subtilis menghasilkan luas area lebih lebar terhadap jamur P. palmivora dibandingkan dengan P. fluorescence. B. subtilis dan P. fluorescence efektif digunakan sebagai agens hayati.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseriesPelita Perkebunan (Jurnal Penelitian Kopi dan Kakao);Volume 29 Nomor 2 Agustus 2013-
dc.subjectPenyakit busuk buah kakao, pengendalian hayati, Phytophthora palmivora, Pseudomonas fluorescence, Bacillus subtilisen_US
dc.titlePenghambatan Pertumbuhan Jamur Patogen Kakao Phytophthora palmivora oleh Pseudomonas fluorescence dan Bacillus subtilis Growth Inhibition of Cocoa Pod Rot Fungus Phytophthora palmivora by Pseudomonas fluorescence and Bacillus subtilis bacteriaen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
jamur patogen kakao.pdf20.47 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.