Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/4498
Title: Alternatif Model Penanggulangan Kemiskinan Menggunakan Pendekatan S u st a i n a b I e Livelihood Approach (SLA) Dengan Kelembag aan Zakat, lnfak, Shadakah, Dan Wakaf (ZI|S-W) DiKabupaten Bondowoso
Authors: Zainuri
M.Fathorrazi
Sebastiana
Keywords: SustainabIe Livelihood Approach (SLA)
Kemiskinan
ZIS-W
Issue Date: 5-Dec-2013
Publisher: FAKULTAS EKONOMI '09
Abstract: Penelitian ini dilatar belakangi oleh kondisi riil buruknya manajemen penanggulangan kemiskinan di lndonesia. Hasil penelitian Bank Dunia (2001) di -i0 negara sedang berkembang di Asia" Afrika dan Amerika Latin, selama 10 rahun sejak tahun 1990 tentang segala upaya penanggulangan kemiskinan kurang slslanasfuan. Disamping tumpang tindih, kebijakan penangulangan kemiskinan cenderung kurang sustainable, bersifat top down dan menempatkan masyarakat sebagai obyek. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini:1) Mengidentifikasi potensi sumberdaya yang ada di sekitar keluarga miskin di Kabupaten Bondowoso. 2) Mengidentifikasi potensi zakat, infak, shadakah, dan wakaf yang ada di uilayah Kabupaten Bondowoso. 3)Menganalisis kebutuhan mendasar setiap rumah tangga miskin dalam mengatasi ketidakberdayaan dan kemiskinannya. 4) \[enganalisis peran sumberdaya alam, modal, keuangan, manusia, sosial serta z*a7 infaq, shadakah dan wakaf (ZIS-W) terhadap penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bondowoso. Dari analisis Potensi Sumberdaya Sekitar Rumah Tangga Miskin ditemukan bahwa potensi masyarakat miskin bondowoso sangat rendah. Dengan rrenggunakan pendekatan SLA dapat disimpulkan bahwa variabel sumber daya zakat infaq, dan shodaqoh sebesar 0,40 yang menunjukkan bahwa zakat, infaq, den shodaqoh secara potensial merupakan variabel yang mempunyai pengaruh cukup besar dalam usaha pengentasan kemiskinan yang ada di bondowoso. Dengan menggunakan metode AHP, ditemukan bahwa kebutuhan mendasar yang dibutuhkan setiap rumah tangga miskin dalam mengatasi kemiskinan, yaitu keberadaan infrastruktur pasar terutama di tingkat desa. Disamping itu, penyediaan lapangan pekerjaan dengan melakukan perbaikan kelembagaan di wilayah desa akan lebih efektif terhadap orang miskin dari pada sekedar pelatihan, sedangkan bantuan pinjaman lunak dengan prosedur yang mudah mempunyai nilai derajat yang lebih besar dari bantuan langsung tunai. Adapun kelembagaan yang lebih efektif untuk bisa menyediakan pinjaman modal terhadap orang miskin adalah kelembagaan di wilayah desa. Model pengentasan kemiskinan dengan pendekatan SLA akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan pendekatan kelembagaan ZIS-W karena walaupun masih bersifat potansial ZIS-W mempunyai akar yang kuat (kearifan lokal) yang telah lama eksis dalam kehidupan masyarakat Bondowoso.
Description: Info lebih lanjut hub: Lembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Jember telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/4498
Appears in Collections:LRR-Hibah Strategis Nasional

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Zainuri.pdf3.27 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.