Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/4301
Title: PENGARUH SUSU KEDELAI MADU LOKAL TERHADAP KETEBALAN TULANG ANGULUS MANDIBULA TIKUS WISTAR JANTAN
Authors: Aldo Dwi Kusuma Pambudi
Aldo Dwi Kusuma Pambudi [untranslated]
Keywords: SUSU KEDELAI MADU LOKAL
Issue Date: 5-Dec-2013
Series/Report no.: 071610101104;
Abstract: Ketebalan tulang yang baik diperlukan oleh tubuh untuk menahan berbagai tekanan yang mengenai tulang. Ketebalan tulang yang baik diperoleh melalui pembentukan tulang, terutama melibatkan aktivitas osteoblas sebagai penghasil matriks tulang. Ketebalan tulang yang rendah meningkatkan resiko terjadinya fraktur. Fraktur tersering di mandibula yaitu pada angulus mandibula, maka berbagai upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan ketebalan tulang untuk mengurangi resiko terjadinya fraktur angulus mandibula. Pencegahan fraktur pada mandibula dapat dilakukan dengan meningkatkan ketebalan tulang. Salah satu cara untuk meningkatkan pembentukan tulang sehingga tulang menjadi tebal, yaitu dengan pemberian bahan makanan dan minuman yang mengandung tinggi protein, mineral, vitamin, karbohidrat, lemak, dan enzim. Nutrisi protein, isoflavon, mineral, lemak, vitamin A, vitamin B, vitamin D, dan vitamin K banyak terdapat dalam susu kedelai. Berbagai nutrisi dalam susu kedelai tersebut sangat penting dalam peningkatan sel dan matriks tulang. Sedangkan, nutrisi karbohidrat, vitamin C, dan enzim banyak terdapat dalam madu, yang sangat penting dalam meningkatkan metabolisme tulang. Sehingga, apabila kedua bahan tersebut dicampur dapat menghasilkan minuman bernutrisi lengkap untuk pertumbuhan tebal tulang yang lebih maksimal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui manfaat pemberian susu kedelai madu lokal terhadap ketebalan tulang angulus mandibula tikus wistar jantan. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris yang dilakukan di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dengan rancangan the post only control group design. Pada penelitian ini, digunakan empat kelompok perlakuan dengan jumlah sampel enam ekor tikus tiap kelompok. Sehingga, terdapat dua puluh empat ekor tikus galur Wistar Hasil rata-rata menunjukkan bahwa tebal angulus mandibula berurutan dari yang paling tebal adalah kelompok susu kedelai madu lokal, kelompok susu kedelai, kelompok air madu, dan kelompok kontrol. Berdasar hasil analisis statistik Kruskall Wallis, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/4301
ISSN: o
Appears in Collections:UT-Faculty of Dentistry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI_Aldo Dwi KP_1.pdf194.71 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools