Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/2982
Title: UJI EFEKTIVITAS PROTEIN ISOLAT BIJI MELINJO (Gnetum gnemon Linn .) SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR TERHADAP RADIKAL BEBAS DALAM MENCEGAH PENINGKATAN KADAR ALKALI FOSFATASE TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI CCL 4
Authors: Kautsaria Qurratul Ainy
Keywords: Hepatoprotektor
Issue Date: 3-Dec-2013
Series/Report no.: 102010101043;
Abstract: RINGKASAN Uji Efektivitas Protein Isolat Biji Melinjo ( Gnetum gnemon Linn.) sebagai Hepatoprotektor terhadap Radikal Bebas dalam Mencegah Peningkatan Kadar Alkali Fosfatase Tikus Wistar yang Diinduksi CCl ; Kautsaria Qurratul A: 102010101043; 52 halaman; Fakultas Kedokteran Universitas Jember. viii 4 Hepar merupakan organ intestinal terbesar dalam tubuh manusia dan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi sangat komplek, diantaranya berperan optimal menampung, mengubah, dan mengeluarkan substansi toksik. Berdasarkan peranannya ini, hepar merupakan salah satu organ yang berpotensi terkena jejas bahan kimia, toksik, dan bahan lain karena hepar merupakan organ pertama setelah saluran cerna yang terpapar oleh agen-agen tersebut. Salah satu agen toksik yang terbukti dapat merusak hepar yaitu Karbon Tetraklorida (CCl ). Kerusakan hepar oleh CCl akibat produk radikal bebas yang dihasilkan setelah proses metabolisme didalam hati. Hal tersebut dapat memicu stres oksidatif sehingga mengakibatkan gangguan keseimbangan jumlah radikal bebas dan antioksidan tubuh. Efek patologis yang timbul dari kondisi stres oksidatif tersebut adalah kerusakan hepar yang diukur dengan menggunakan alkali fosfatase (ALP). Kerusakan pada hepar dapat dicegah dengan pemberian antioksidan yang berfungsi sebagai hepatoprotektor, yang dapat ditemukan pada protein biji melinjo (Gg-PI). 4 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah protein biji melinjo (GgPI) dapat melindungi hepar dan apakah terdapat perbedaan dari ketiga dosis protein Gg-PI yang diuji yaitu 10 mg/kgBB, 20 mg/kgBB, 30 mg/kgBB terhadap radikal bebas yang diakibatkan pemberian CCl Jenis penelitian eksperimental yang digunakan adalah True Experimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Postest Only Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah 24 ekor tikus wistar jantan dan dengan menggunakan teknik simple 4. 4 random sampling dibagi menjadi 6 kelompok. Variabel pada penelitian ini adalah dosis protein Gg-PI sebagai variabel bebas, kadar ALP pada tikus sebagai variabel terikat, serta dosis dan frekuensi pemberian CCl kosentrasi dan frekuensi pemberian protein Gg-PI sebagai variabel kendali. ix 4, Pada kelompok K, tikus diberi makanan dan minuman standar selama 7 hari. Pada kelompok K (-), tikus diberi makanan dan minuman standar serta CCl 1,5 ml/kgBB pada hari ke-7 secara per oral. Pada kelompok K (+), tikus diberi makanan dan minuman standar, serta protein X dosis 10 mg/kgBB selama 7 hari dan diberi CCl 1,5 ml/kgBB pada hari ke-7 secara per oral. Pada kelompok P1, tikus diberi makanan dan minuman standar, serta protein Gg-PI 10 mg/kgBB selama 7 hari dan di beri CCl 4 1,5 ml/kgBB pada hari ke-7 secara per oral. Pada kelompok P2, tikus diberi makanan dan minuman standar, serta protein Gg-PI 20 mg/kgBB selama 7 hari dan di beri CCl 4 1,5 ml/kgBB pada hari ke-7 secara per oral. Pada kelompok P3, tikus diberi makanan dan minuman standar, serta protein Gg-PI 30 mg/kgBB selama 7 hari dan di beri CCl 4 1,5 ml/kgBB pada hari ke-7 secara per oral. Pada hari ke-8 seluruh tikus dikorbankan dengan cara pembiusan menggunakan chloroform. Kemudian diambil darah dari jantung (ventrikel kanan) untuk diukur kadar alkali fosfatase (ALP). 4 Hasil penelitian ini adalah rata-rata kadar ALP untuk kelompok K adalah 175,75 U/L ± 9,54, kelompok K (-) adalah 366,25 U/L ± 37,08, dan kelompok K (+) adalah 227 U/L ± 2,94. Sedangkan rata-rata kadar ALP untuk kelompok P1 adalah 285,75 ± 4,99, kelompok P2 adalah 245,5 ± 17,6, dan kelompok P3 adalah 194,75 ± 6,13. Untuk menganalisis data menggunakan Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney yang sebelumnya telah diuji normalitas dan homogenitasnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah protein Gg-PI dapat melindungi hepar terhadap radikal bebas dalam mencegah peningkatan kadar ALP tikus wistar jantan dan terdapat perbedaan dari ketiga dosis protein Gg-PI yang diuji yaitu 10 mg/kgBB (P1), 20 mg/kgBB (P2), dan 30 mg/kgBB (P3) dalam melindungi hepar terhadap radikal bebas yang diakibatkan pemberian CCl
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2982
Appears in Collections:UT-Faculty of Medical

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Kautsaria Qurratul Ainy - 102010101043_1.pdf418.99 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools