Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/2765
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorHari Purnomo-
dc.contributor.authorSyaifuddin Hasyim-
dc.contributor.authorSigit Prastowo-
dc.date.accessioned2013-12-03T03:38:07Z-
dc.date.available2013-12-03T03:38:07Z-
dc.date.issued2013-12-03-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2765-
dc.descriptionLEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS JEMBER Alamat : Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp. 0331-337818, 339385 Fax. 0331-337818en_US
dc.description.abstractDaerah sentra pertanian sayuran di lndonesia dikejutkan dengan meledaknya hama lalat pengorok daun Liriomyza huidobrensis yang pertama kali dideteksi menyerang tanaman kentang di desa Tugu, Cisarua, Bogor pada tahun 1994 dan setelah ifu dengan cepat menyebar ke seluruh daerah sentra pertanian sayuran di Jaw4 Sumatra, dan Sulawesi. Serangan lalat pengorok daun ini telah dilaporkan menyebabkan kehilangan hasil LAO % pada tanaman kentang dan sampai 70 o/o pada tanaman lain Kerusakan pada tanaman inang yang disebabkan oleh serangan lalat pengorok daun adalah terbentuknya liang-liang korokan sebagai hasil aktifitas makan dari lalat pengorok daun L. huidobrensis sehingga akan menyebabkan penurunan hasil atau membunuh tanaman inang. Liang-liang korokan juga menyebabkan menumnnya laju fotosintesa pada tanaman inang. Sistim pengelolaan hama terpadu (PHT) telah luas digunakan sebagai suatu solusi di dalam mengatasi problema organisme pengganggu tanaman (OPT). PHT terdapat empat taktik pengendalian yaitu pengendalian secara kultur teknis, pengendalian biologis (hayati), pengendalian secara mekanis, dan pengendalian kimiawi (menggunakan pestisida). Pengendalian hayati adalah kunci keberhasilan di dalam konsep PHT. Problema resurgensi hama dan ledakan hama kedu4 pada umumnya disebabkan oleh hilangnya peran musuh alami Garasitoid predator, dan pathogen serangga) didalam mengatur populasi hama di alam. Beberapa faktor ekstrinsik mengapa populasi musuh alami tidak mampu mengejar populasi hama adalah tidak adanya sinkronisasi antara populasi musuh alami dan hama. Sinkronisasi populasi antara hama dan musuh alami dapat diatasi dengan melakukan pendekatan konservasi dan augmentasi pengendalian hayati. Seperti pada kebanyakan serangga hama yang sangat merusalg maka pengendalian yang optimum untuk pengelolaan lalat pengorok daun adalah mengintegrasikan beberapa teknik pengendalian. Pengendalian hama terpadu @HT) adalah suatu sistim pengendalian yang selalu meminimalisasi efek dari teknik pengendalian terhadap komponen-komponen alam dalam agroekosistim. Sehingga pengendalian hayati adalah merupakan kunci didalam penerapan pengendalian hama terpadu €m) lalat pengorok daun Liriomyza huidobrensrs (Murphy & LaSalle, 1999). Dalam pengendalian hayati yang paling terpenting adalah bagaimana mengkoservasi dan rneningkatkan peranan parasitoid lokal (native) sebagai prioritas dibandingkan dengan melakukan introduksi musuh alami. H. varicornls dan Opius sp. sebagai parasitoid lokal yang dominan memiliki prospek digunakan sebagai agens pengendali hayati. Konservasi dan Augmentasinya parasitoid tersebut di areal pertanaman adalah adalah syarat yang sangat penting bagi kesuksesan pro$am pengendalian hayati. Penelitian multitahun ini bertujuan untuk mengembangkan teknik produksi massal, teknik penyimpanan dan pelepasan parasitoid Hymenoptera khususnya Hemiptarsenus varicornis dan Opius sp. di lahan pertanaman dan evaluasinya untuk mengendalikan hama lalat pengorok daun L i riornyzo huidob rens is. Penelitian ini adalah penelitian multi tahun, dimana tahun I penelitian ini adalah a) melakukan survey dan koleksi parasitoid di daetah sentra tanaman sa)ruran di Bromo Jawa Timur, dalam penelitian ini dilakukan di empat desa yaitu Ngadisari, Jetak, Ngadas, Wonokerto Kecamatan Sukopuro Kabupaten Probolinggo. b) Biologi dan parasitasi parasitoid terhadap berbagai stadia perkembanganlawa lalat pengorok daun, dan c) Pengaruh temnperatur terhadap prerkembangan dan pertumbuhan parasitoid. Tahun II adalah Tahun I[ akan dilakukan penelitian reknik produksi massal parasitoid secara invivo melalui dua alat model produksi massalen_US
dc.description.sponsorshipHB - 2007en_US
dc.publisherFAK. PERTANIAN '07en_US
dc.subjectAugmentasi Parasitoid Hemiptarsenus varicornis (Girault)en_US
dc.subjectOpius Sp. Sebagai Agens pengendali Ilayati Lalat Pengoroken_US
dc.subjectDaun Lifiomyza huidofuensis (Blanchard)en_US
dc.titleAugmentasi Parasitoid Hemiptarsenus varicornis (Girault) Dan Opius Sp. Sebagai Agens pengendali Hayati Lalat Pengorok Daun Lifiomyza huidofuensis (Blanchard)en_US
Appears in Collections:LRR-Hibah Bersaing

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Hari Purnomo.pdf4.47 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.