Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/27013
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | IDA ROSANTI | - |
dc.date.accessioned | 2014-01-29T03:57:11Z | - |
dc.date.available | 2014-01-29T03:57:11Z | - |
dc.date.issued | 2014-01-29 | - |
dc.identifier.nim | NIM071520101014 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/27013 | - |
dc.description.abstract | Pengetahuan dan pengertian tentang perkembangan embrio mempunyai arti penting dan akan sangat membantu para pemulia tanaman dalam menentukan teknik-teknik yang diperlukan untuk mengevaluasi program pemuliaan tanaman. Teknik in vitro melalui variasi somaklonal pada jaringan kalus merupakan alternatif untuk mendapatkan varian yang diinginkan. Melalui seleksi in vitro varian tersebut dapat diseleksi untuk mendapatkan bahan tanam kakao yang toleran terhadap cekaman kekeringan. Salah satu metode yang digunakan adalah penggunaan senyawa osmotik stress seperti polyethylene glycol (PEG). Penggunaan PEG sebagai media selektif tidak membahayakan tanaman karena mempunyai berat molekul lebih besar dari 4000. Dengan demikian kerusakan atau kematian tanaman pada simulasi dengan menggunakan senyawa PEG dapat diyakini sebagai efek kekeringan, bukan efek langsung dari PEG, karena senyawa tersebut tidak diserap oleh tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kalus yang tahan terhadap PEG serta untuk mengetahui perkembangan embrio dari kelima bagian bunga. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Percobaan disusun menurut rancangan acak lengkap faktorial yang diulang 3 kali. Percobaan in vitro dengan 2 faktor yaitu faktor konsentrasi PEG (0, 5, 10, 15 g/l) dan faktor bagian bunga (petala, staminodia, dasar bunga, putik, anther). Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak semua bagian bunga dapat membentuk embrio pada media multiplikasi dengan penambahan PEG. Petala dapat membentuk kalus terbaik pada konsentrasi PEG 15 g/l yaitu sebesar 44 persen. Tahap perkembangan embrio hingga fase torpedo mengikuti perkembangan embrio secara alami. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 071520101014; | - |
dc.subject | PEG, Eksplan, Embrio, Klon, Kakao | en_US |
dc.title | PERAKITAN KAKAO TOLERAN TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN | en_US |
dc.type | Other | en_US |
Appears in Collections: | MT-Agribusiness |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
72 x_1.pdf | 667.15 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.