Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/26879
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorDIDIK SUHERMANTO-
dc.date.accessioned2014-01-29T00:59:39Z-
dc.date.available2014-01-29T00:59:39Z-
dc.date.issued2014-01-29-
dc.identifier.nimNIM041520201025-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/26879-
dc.description.abstractKeberhasilan usaha penggemukan sapi potong secara kereman dipengaruhi beberapa faktor, oleh karena itu tujuan penelitian yang ingin dicapai untuk mengetahui : (a) kelayakan usaha penggemukan sapi potong sistem kereman ditinjau dari aspek finansial; (b) faktor-faktor yang mempengaruhi usaha penggemukan sapi potong sistem kereman; (c) trend usaha penggemukan sapi potong selama lima belas tahun, dan (d) sensitivitas perubahan struktur biaya di usaha pengemukan sapi potong. Pada penelitian ini pengambilan contoh dilakukan dengan cara menggunakan metode Proportionate Stratified Multiple Stage Cluster Sampling, (Husein, 2001) yaitu (a)menentukan satu Desa/Kelurahan dari total populasi Desa/Kelurahan di Kematan Bondowoso.(b)menentukan dusun /RW dari satu Desa/Kelurahan yang telah terpilih.(c)menentukan jumlah responden rumah tangga peternak sapi potong dari RW yang telah terpilih. Sampel -1 dan sampel -2 dalam metode penelitian ini dilakukan secara acak, metode penentuan sampel -3 dengan rumus Sampling Fraction per stratum. Jumlah peternak di Kecamatan Bondowoso 214 orang, diestimasikan bahwa peternak sapi lokal hasil dari kawin alam sebanyak 60 % (128 orang) dan peternak sapi hasil dari kawin suntik sebanyak 40 % (86 orang). Jumlah sampel yang dibutuhkan 70 peternak, terdiri dari peternak sapi lokal sebanyak 42 orang dan peternak sapi hasil kawin suntik sebanyak 28 orang. Berdasar hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: a). Usaha penggemukan sapi potong sistem kereman baik ternak sapi yang berasal dari hasil kawin suntik maupun kawin alam sama pada posisi layak untuk dilanjutkan. b). Perubahan harga bibit dari kawin alam paling sensitif mempengaruhi kelayakan usaha penggemukan sapi. c).Faktor-faktor yang mempengaruhi usaha penggemukan sapi kereman adalah umur peternak, jumlah anggota keluarga, bibit ternak, obat-obatan, biaya pakan dan biaya tenaga kerja. d).Trend produksi sapi potong selama 5 tahun cenderung meningkat. e).Usaha penggemukan sapi di daerah penelitian menunjukkan tingkat kelayakan untuk di usahakan maka seyogyanya pemerintah meningkatkan kesejahteraan peternak dengan memberikan kredit lunak agar peternak bisa mengembangkan usaha peternakannya, karena usaha peternakan yang dilaksanakan selama ini berasal dari swadana murni (dari kredit komersial). f).Untuk menjaga kestabilan harga jual ternak di tingkat usahatani agar tetap tinggi maka disarankan kepada Pemerintah Daerah untuk melarang impor daging baik legal maupun yang illegal g). Peternak disarankan mengalihkan usaha penggemukan sapi yang berasal dari kawin alam ke kawin suntik, mengingat keuntungan yang diperoleh jauh lebih besar. h) .Pola berimbang dengan pakan tambahan/konsentrat sehingga keuntungan yang diperoleh akan lebih besar lagi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries041520201025;-
dc.subjectUSAHA SAPI POTONGen_US
dc.titleANALISIS FINANSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA SAPI POTONG SISTEM KEREMAN DI KABUPATEN BONDOWOSOen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:MT-Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
drh. DIDIK SUHERMANTO-Kf_1.pdf138.66 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.