Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/25043
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Abdul Mutholib | - |
dc.date.accessioned | 2014-01-27T03:22:05Z | - |
dc.date.available | 2014-01-27T03:22:05Z | - |
dc.date.issued | 2014-01-27 | - |
dc.identifier.nim | NIM050820201002 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25043 | - |
dc.description.abstract | Sektor industri merupakan sebagian dari kegiatan perekonomian yang pasti juga akan mengalami perubahan apabila ada pertumbuhan ekonomi dalam suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh pertumbuhan sektor industri di tingkat nasional dan daerah dalam jangka panjang akan berdampak pada perubahan struktur ekonomi. Struktur ekonomi yang pada awalnya didominasi oleh sektor primer maka dalam jangka panjang akibat perubahan struktur ini akan meningkatkan peranan sektor sekunder dan tersier. Sektor industri yang dominan dalam sektor sekunder sangat penting untuk diamati karena memiliki peranan yang besar dalam menentukan perkembangan sektor sekunder. Sektor industri merupakan sektor yang memproduksi barang dan jasa, sehingga dapat dijadikan alternatif bagi daerah dalam meningkatkan pendapatan (PDRB) ketika peranan sektor primer yang didominasi oleh sektor pertanian peranannya mengalami penurunan. Sektor industri merupakan sektor pemimpin (leading sector) karena dengan membangun sektor industri akan dapat mengangkat sektor lain seperti pertanian dan jasa. Sehingga berpijak pada uraian di atas penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan pertama ingin mengetahui bagaimana pertumbuhan sektor industri di Kabupaten Lumajang Tahun 1980 – 2006. Kedua, bagaimana keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur ekonomi. Ketiga, ingin mengetahui kelompok industri apakah di Kabupaten Lumajang yang pertumbuhannya paling cepat. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa trend pertumbuhan sektor industri adalah negatif atau mengalami penurunan. Hal ini dapat dipahami karena selama tahun 1980 – 2006 terjadi berbagai peristiwa ekonomi yang dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi serta pertumbuhan sektor industri. Menurunnya pertumbuhan yang menyebabkan angka minus serta lambatnya peningkatan setelah terjadi kontraksi ekonomi menyebabkan kecenderungan trend yang menurun atau negatif. Sedangkan laju pertumbuhan sektor industri yang hanya dipengaruhi oleh kondisi awal dan akhir periode menunjukkan nilai positif. Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur ekonomi yang direpresentasikan oleh peranan sektor sekunder menunjukkan bahwa terdapat hubungan searah pertumbuhan ekonomi mempengaruhi perubahan struktur ekonomi. Mekanisme hubungan itu adalah pertumbuhan ekonomi setahun yang lalu dan dua tahun yang lalu mempengaruhi perubahan struktur ekonomi pada tahun sekarang. Fenomena ini dapat terjadi karena dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang lalu akan meningkatkan kebutuhan barang-barang industri pada masa sekarang. Sehingga perubahan struktur ekonomi yang diwakili oleh peranan sektor sekunder dapat terjadi. Hasil Analisis Shift-Share (ASS) pada saat sebelum krisis (1994-1997) menunjukkan bahwa kelompok industri barang kertas dan barang cetakan, industri semen dan barang galian non logam, industri alat angkutan, mesin dan peralatan vii tergolong maju atau cepat. Hal ini disebabkan meningkatnya pertumbuhan ekonomi sebelum krisis memacu perkembangan perekonomian sehingga banyak dibutuhkan alat pengemas dan barang cetakan untuk mendukung kegiatan perdagangan dan industri. Hasil industri seperti tegel, batu bata, genting dll banyak dibutuhkan untuk kegiatan konstruksi yang meningkat karena perkembangan ekonomi waktu itu. Termasuk alat-alat pertanian sebagai perkembangan dari mekanisasi pertanian membuktikan bahwa pada masa sebelum krisis pertumbuhan ekonomi sangat menggembirakan. Hasil ASS saat krisis dan sesudah krisis menunjukkan pertumbuhan sektor industri dan kelompok industri tergolong lambat. Hal ini terjadi karena saat krisis terjadi konstraksi kegiatan ekonomi yang juga melanda sektor industri. Sedangkan sesudah krisis sektor industri masih belum pulih karena sektor industri masih dianggap sektor yang rentan terhadap dampak krisis ekonomi. Perubahan struktur ekonomi yang ditandai oleh menurunnya sektor primer dan meningkatnya sektor tersier serta belum maksimalnya peran sektor sekunder perlu diwaspadai oleh pemerintah daerah. Karena dengan fenomena ini telah terjadi aliran barang dan jasa dari wilayah lain ke wilayah setempat yang menyebabkan aliran dana dari Kabupaten Lumajang ke kabupaten lain. Realita ini akan merugikan Kabupaten Lumajang dan sebagai daerah pengekspor kabupaten lain akan menikmati keuntungan sesuai dengan economic base theory. Diupayakan barang dan jasa yang beredar di wilayah ini yang secara teknologi dapat dibuat perlu dilakukan. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 050820201002; | - |
dc.subject | Analisis Pertumbuhan Sektor Industri | en_US |
dc.title | Analisis Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Lumajang Tahun 1980 - 2006 | en_US |
dc.type | Other | en_US |
Appears in Collections: | MT-Science of Economic |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
A (51)X_1.pdf | 92.1 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.