Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/2429
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorRio Jeffri Sudarko-
dc.date.accessioned2013-12-02T08:18:52Z-
dc.date.available2013-12-02T08:18:52Z-
dc.date.issued2013-12-02-
dc.identifier.nimNIM091610101075-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2429-
dc.description.abstractPeriodontitis adalah penyakit yang dapat mengakibatkan kerusakan tulang alveolar, jaringan ikat gingiva dan ligamen periodontal, serta pembentukan poket. Salah satu penyebab penyakit ini adalah Porphyromonas gingivalis, dimana hasil metaboliknya dapat berperan pada inisiasi dan prolongasi keradangan gingiva. Radang sendiri sebenarnya merupakan respons pertahanan tubuh. Salah satu sel radang yaitu neutrofil memiliki kemampuan untuk menyerang dan menghancurkan bakteri, virus dan bahan-bahan merugikan lain yang menyerbu masuk ke dalam tubuh. Tetapi ketika jumlah neutrofil berlebihan dapat merugikan karena ketika neutrofil memfagosit bakteri, sel ini akan mengeluarkan enzim secara esktraseluler yang merupakan enzim-enzim sumber reactive oxygen species (ROS) terutama nicotinamide-adenine dinucleotide phosphate (NADPH) oksidase dan mieloperoksidase (MPO). Selain itu, proses ini juga menghasilkan granulagranula lisosomal neutrofil yang mengandung enzim hidrolitik dan proteolitik. Enzim-enzim ini apabila tumpah ke jaringan dapat merusak struktur kolagen. Oleh karena itu dibutuhkan obat antiradang untuk mengurangi kerusakan yang terjadi. Obat antiradang tersebut dapat menggunakan bagian tanaman yang banyak mengandung flavonoid, salah satunya daun pepaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak daun pepaya terhadap jumlah sel neutrofil pada model tikus periodontitis. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan the post test only control group. Sampel yang digunakan sebanyak 20 ekor tikus Wistar jantan yang terbagi dalam 5 kelompok yaitu : kelompok kontrol negatif (K-) merupakan kelompok yang tidak mengalami peridodontitis dan tidak diberi viii ekstrak daun pepaya; kelompok kontrol positif (K+) merupakan kelompok yang mengalami periodontitis dan tidak diberi ekstrak daun pepaya; kelompok perlakuan 1 (P1), perlakuan 2 (P2) dan perlakuan 3 (P3) merupakan kelompok yang mengalami periodontitis, kemudian diberi ekstrak daun pepaya konsentrasi 25%, 50% dan 75% sebanyak 0,05 ml secara intragastrik sehari sekali selama 6 hari. Sampel dikorbankan pada hari ke-28 secara bersama-sama dan dilanjutkan pengambilan jaringan gingiva. Pembuatan preparat menggunakan pengecatan haematoxilin eosin (HE) serta penghitungan sel neutrofil. Data yang diperoleh dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menguji normalitas, uji Levene untuk menguji homogenitas, uji one-way ANOVA untuk mengetahui perbedaan pada semua kelompok dan dilanjutkan uji Least Significantly Different (LSD) untuk mengetahui perbedaan antar kelompok. Analisis secara statistik memperoleh hasil rata-rata jumlah sel neutrofil kelompok K- lebih banyak dari pada kelompok K+ secara signifikan (p<0,05). Pada kelompok P1 dan P2 lebih sedikit dibanding kelompok K- tetapi tidak signifikan (p>0,05). Kelompok P3 merupakan kelompok perlakuan dengan ratarata jumlah sel neutrofil paling sedikit dan berbeda secara signifikan (p<0,05) dibanding kelompok K-. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun pepaya mampu menurunkan jumlah sel neutrofil gingiva tikus periodontitis. Hal ini diduga karena kandungan bahan aktifnya yaitu flavonoid, papain dan vitamin C. Flavonoid dapat menghambat jalur siklooksigenase dan lipooksigenase dari metabolisme asam arakhidonat sehingga menyebabkan sintesis mediator radang seperti prostagladin, tromboksan, leukotrin terhambat dan bersifat antiradang dengan menurunkan jumlah sel neutrofil. Papain dapat merubah protein menjadi arginin yang diubah menjadi nitric oxide (NO). NO ini bersifat toksik terhadap bakteri dan meningkatkan fagositosis neutrofil sehingga jumlah sel neutrofil yang dibutuhkan untuk membunuh bakteri sedikit. Selain flavonoid dan papain, vitamin C yang terkandung dalam ekstrak daun pepaya dapat memacu sintesis kolagen sehingga membantu penyembuhan luka.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091610101075;-
dc.subjectEKSTRAK DAUN PEPAYA, SEL NEUTROFILen_US
dc.titleEFEK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN PEPAYA TERHADAP JUMLAH SEL NEUTROFIL PADA MODEL TIKUS PERIODONTITISen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Dentistry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Rio Jeffri S. - 091610101075_01.pdf127.14 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools