Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/24144
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorADELISA-
dc.date.accessioned2014-01-25T12:03:53Z-
dc.date.available2014-01-25T12:03:53Z-
dc.date.issued2014-01-25-
dc.identifier.nimNIM051610101009-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24144-
dc.description.abstractObat tradisonal adalah obat yang sudah ada sejak zaman nenek moyang kita secara turun menurun dilakukan dan digunakan, bahkan mungkin sudah menyatu dengan budaya kita. Salah satu tanaman obat yang ada di Indonesia adalah kemangi (Ocimum sanctum Linn.).Tanaman kemangi mudah didapatkan, tersebar hampir di seluruh indonesia kemangi mempunyai beragam khasiat antara lain : analgesik, antiamnesic and nootropic, anthelmintik, anti bakterial, anti katarak, anti fertilitas, anti hiperlipidemi, anti inflamasi, anti lipidperoksidatif, anti oksidan, anti thyroid, antitusif, anti ulkus, kemoprotektif, imunomodulator, radioprotektif, aktivitas hipoglikemik, aktivitas hipotensif, dan anti kanker, anti stress. Stres merupakan sesuatu yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, salah satu perubahan yang nyata pada stres adalah terjadi peningkatan jumlah leukosit darah tepi. Tujuan dari penelitian ini adalah apakah pemberian ekstrak daun kemangi berpengaruh terhadap jumlah leukosit total tikus wistar jantan yang dipapar stresor rasa sakit dan bagaimana pengaruh pemberian ekstrak daun kemangi terhadap jumlah leukosit total pada tikus wistar jantan yang dipapar stresor rasa sakit. Kemangi memiliki beragam efek biologi dan farmakologi, antara lain : Minyak atsiri dan ekstrak etanol , Flavonoid. Flavonoid Kegunaannya sebagai analgesik, antikarsinogenik, antioksidan, hipervitaminosis D.Dari beberapa literatur mengenai daun kemangi (Ocimim sanctum) maka terbentuk suatu hipotesa bahwa terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum) terhadap jumlah leukosit total pada tikus wistar jantan yang dipapar stresor rasa sakit yang berupa penurun jumlah leukosit total.Metode Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental post test-only control signgroup design. Digunakan Hewan coba (tikus) dengan berat 200-250 gram sebanyak 8 ekor pada masing-masing kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberi aquadest mulai hari ke 1-7. Kelompok II sebagai kontrol positif diberi aquadest 2ml dan stresor rasa sakit berupa renjatan listrik mulai hari ke 1-7, sedangkan kelompok III diberi ekstrak daun kemangi (Ocimun sanctum) dengan konsentrasi maksimal 75% dan stresor rasa sakit berupa renjatan listrik pada hari ke 1-7. Pemberian ekstrak daun kemangi (Ocimun sanctum) dengan dosis 2,7 mg/200 mg BB dengan menggunakan sonde lambung.Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas dilanjutkan dengan uji parametric One Way Anova (p<0,05), kemudian untuk mngetahui pengaruh dari ketiga kelompok tersebut dilakukan uji Turkey HSD (p<0,05). Hasil yang diperoleh setelah dilakukan penelitian adalah bahwa rata-rata jumlah leukosit meningkat pada kelompok kontrol positif sebesar 10.300 cell/μl dan mengalami penurunan rata-rata jumlah leukosit pada kelompok perlakuan yaitu 5.650 cell/μl. Hal ini disebabkan karena sebelum tikus diberi renjatan listrik, terlebih dahulu tikus diberi ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum). Ini kemungkinan disebabkan karena salah satu kandungan daun kemangi adalah zat flavonoid yang dapat menghambat sekresi kortisol sehingga leukosit di Marginal Granulocyt Pool (MGP) meningkat dan aliran ke dalam Circulating Granulocyt pool (CGP) menurun, mengakibatkan leukosit menurun dalam sirkulasi, tetapi jumlah limfosit justru mengalami peningkatan dikarenakan flavonoid bekerja pada sel-sel imun dengan cara meningkatkan proliferasi sel Limfosit B dan menurunkan sekresi IL-10 oleh sel TH-2 sehingga mengaktifkan fungsi monosit. Terjadi peningkatan jumlah limfosit meskipun jumlah leukosit total mengalami penurunan,sedangkan neutrofil mengalami penurunan.Penurunan PMN berkaitan dengan mekanisme kerja flavonoid yang dapat menghambat sekresi kortisol. Penurunan kortisol ini menyebabkanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries051610101009;-
dc.subjectPENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KEMANGIen_US
dc.titlePENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum- sanctum) TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIPAPAR STRESOR RASAen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Dentistry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
gdlhub- (83)processed_1.pdf319.95 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools