Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/24106
Title: | ANALISIS FAKTOR PENGHAMBAT BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENINGKATKAN JENJANG PENDIDIKAN FORMAL DI KABUPATEN TABANAN |
Authors: | Drs. I Gede Ketut SUNARYA |
Keywords: | ANALISIS FAKTOR PENGHAMBAT BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENINGKATKAN JENJANG PENDIDIKAN FORMAL DI KABUPATEN TABANAN |
Issue Date: | 25-Jan-2014 |
Series/Report no.: | 070820101047; |
Abstract: | Sekarang ini, guru pada SMP dituntut paling sedikit memiliki latar belakang pendidikan strata-1 (S1) pada berbagai bidang keilmuan, seperti : matematika, sejarah, bahasa Indonesia, dan lain-lain. Di satu sisi, masih banyak guru SMP yang belum memenuhi syarat kualifikasi seperti itu. Di Kabupaten Tabanan, masih ada sekitar 42,00% guru SMP yang belum memenuhi kualifikasi tersebut. Tentu ada hambatanhambatan yang cukup signifikan mengapa hal tersebut harus terjadi. Faktor-faktor yang menjadi penghambat bagi guru dalam meneruskan pendidikan formal pada jenjang yang lebih tinggi daripada jenjang pendidikan sebelumnya bisa berupa : (a) faktor usia; (b) faktor pembiayaan; (c) faktor motivasi; (d) faktor urutan; (e) faktor kelangkaan bidang ilmu; dan faktor-faktor lainnya. Berdasar latar belakang di atas, dapat dikemukakan rumusan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Apakah faktor-faktor usia guru, pembiayaan, motivasi, kebijakan urutan, kelangkaan bidang ilmu; merupakan faktor penghambat bagi guru dalam melanjutkan pendidikan formal pada jenjang yang lebih tinggi daripada jenjang pendidikan sebelumnya ? 2. Dari faktor-faktor tersebut, manakah faktor penghambat yang dominan ? Teknik analisis yang digunakan adalah Analisis Diskriminan Dua Kelompok atau Two Groups Discriminant Analysis (2GDA). Penelitian menunjukkan fungsi diskriminan yang dihasilkan adalah : Zi = - 0,147 X1i + 0,814 X2i - 0,251 X3i + 0,364 X4i + 0,213 X5i + ei. Di mana, Zi = keputusan guru SMP untuk mengikuti atau tidak mengikuti program pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi; X1 = faktor usia; X2 = persepsi terhadap motivasi diri; X3 = persepsi terhadap pembiayaan untuk kuliah; X4 = faktor urutan guru untuk mengikuti perkuliahan; dan X5 = kelangkaan bidang ilmu pada perguruan tinggi penyelengara. Total akurasi fungsi diskriminan = 90,00%. Ada dua variabel yang berpengaruh negatif terhadap keputusan guru untuk melanjutkan pendidikan formalnya atau tidak, yaitu : faktor pembiayaan dan usia. Kedua variabel ini merupakan faktor penghambat guru untuk melanjutkan pendidikan formalnya ke jenjang yang lebih tinggi. Motivasi, kebijakan urutan yang diterapkan oleh sekolah, dan kelangkaan bidang ilmu berpengaruh positif terhadap keputusan guru untuk melanjutkan pendidikan formalnya ke jenjang yang lebih tinggi atau tidak. Motivasi merupakan variabel yang berpengaruh positif terbesar terhadap keputusan guru untuk melanjutkan pendidikan formalnya ke jenjang yang lebih tinggi. Pengaruh variabel kelangkaan bidang ilmu ini merupakan variabel dengan pengaruh positif terkecil. |
URI: | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24106 |
Appears in Collections: | MT-Science of Economic |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
gdlhub- (211)-_1pasca.pdf | 300.59 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.