Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/21841
Title: KONSUMSI BAHAN MAKANAN SUMBER YODIUM, ZAT GOITROGENIK, DAN KADAR YODIUM URIN
Authors: Andini Hernani Utami
Keywords: KONSUMSI BAHAN MAKANAN SUMBER YODIUM
Issue Date: 23-Jan-2014
Series/Report no.: 082110101010;
Abstract: Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. GAKY adalah sekumpulan gejala yang ditimbulkan karena tubuh kekurangan iodium dalam jangka waktu yang lama. Penyebab utama terjadinya GAKY adalah defisiensi yodium karena yodium merupakan bahan baku pembuatan hormon tiroksin. Akibat GAKY ternyata jauh lebih luas dari sejedar terjadinya pembesaran kelenjar gondok. Rendahnya prestasi belajar anak sekolah, rendahnya produktivitas kerja pada orang dewasa serta timbulnya berbagai permasalahan sosial adalah akibat yang sangat menghawatirkan karena dapat menghambat pembangunan nasional. Survei GAKY di Kabupaten Jember pada tahun 2007 diketahui bahwa prevalensi gondok di Kabupaten Jember cukup tinggi yaitu 23,57% dengan kategori endemik sedang. Tingginya prevalensi GAKY tersebut mungkin terjadi karena kurangnya perhatian yang serius terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kejadian GAKY. Selain dipengaruhi oleh defisiensi yodium, faktor lain yang mempengaruhi GAKY adalah tingginya konsumsi makanan sumber zat goitrogenik (pengganggu) yang dapat menghalangi pengambilan yodium oleh kelenjar gondok sehingga konsentrasi yodium dalam kelenjar gondok menjadi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kadar yodium urin berdasarkan konsumsi pangan sumber yodium dan zat goitrogenik. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dan berdasarkan waktunya termasuk cross sectional. Tempat penelitian dilakukan di SDN 03 Kertosari Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember dan SDN Tegal Rejo 01 Kecamatan Mayang. Sampel dalam penelitian ini ix berjumlah 30 siswa yang diambil dengan cara simple random sampling. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji Kruskall Wallis dengan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pendidikan ayah dan ibu responden adalah pendidikan dasar (57% dan 86%), dengan pendapatan yang rendah (77%), sebagian besar ibu memiliki pengetahuan mengenai GAKY yang kurang (70%), sebagian besar umur responden berkisar antara 10-11 tahun (57%) dan berjenis kelamin perempuan (63%) dan sebagian responden setelah dilakukan palpasi memiliki tingkat pembesaran gondok IA (90%), sebagian besar tingkat konsumsi pangan sumber yodium responden berkategori kurang (63%), sebagian besar responden mengalami defisiensi yodium dengan kategori defisiensi berat (64%). Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan kadar yodium urin berdasarkan pola konsumsi pangan sumber yodium pada jenis ikan lele dengan p=0,026 dan ada perbedaan kadar yodium urin berdasarkan tingkat konsumsi pangan sumber yodium dengan p=0,032. Saran yang dapat diberikan adalah bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Jember lebih memasyarakatkan garam beryodium melaui KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada masayrakat dan pihak sekolah dasar melalui program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), bagi pihak Sekolah Dasar bekerjasama dengan pemerintah serta Puskesmas setempat (Pakusari dan Mayang) dalam memberikan penyuluhan mengenai garam beyodium dan pentingnya konsumsi pangan sumber yodium agar terhindar dari penyakit gondok serta penyuluhan mengenai bahan pangan sumber zat goitrogenik yang dapat menghambat penyerapan yodium.
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21841
Appears in Collections:UT-Faculty of Public Health

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
r (197)r_1.pdf697.46 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools