Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/213
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSubroto, Gatot-
dc.date.accessioned2013-06-19T06:26:19Z-
dc.date.available2013-06-19T06:26:19Z-
dc.date.issued2013-06-19-
dc.identifier.issn1693 – 2897-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/213-
dc.description.abstractProduktivitas kedelai di Indonesia masih rendah. Salah satu penyebabnya adalah pertumbuhan kedelai belum bias beradaptasi di lahan kering. Oleh karenannya perlu uji benih terhadap beberapa genotype di laboratorium untuk mengidentifikasi benih-benih yang mampu beradaptasi terhadap kekeringan. Beberapa metode telah dilakukan untuk menguji ketahanan dengan menerapkan larutan PEG dengan konsentrasi 0,75 Mpa/I. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat ketahanan dari 20 genotipe kedelai terhadap kekeringan pada stadia perkecambahan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan respon terhadap kekeringan dari genotype yang diuji. Hasil penelitian menunjukkan Galunggung adalah yang paling tahan, Malang 3473 agak tahan, Leuser memiliki ketahanan menengah, Wilis agak peka, dan Lokon adalah yang paling peka.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseriesAGRITOP (Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian);Volume 9 Nomor 2 Desember 2011-
dc.subjectResisten, Kedelai, Kekeringan, dan PEGen_US
dc.titleKajian Metode Penyaringan Ketahanan Beberapa Genotipe Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Terhadap Kekeringan Dengan Menggunakan Larutan PEG Pada Stadia Perkecanbahanen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Fakultas Pertanian

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Gatot Subroto.pdf10.92 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.