PERBEDAAN PERUBAHAN WARNA NILON TERMOPLASTIK (VALPLAST) DIRENDAM DALAM EKSTRAK DAUN SALAM (Eugenia polyantha Wight) 25% DAN SODIUM HIPOKLORIT 0.5%

Abstract

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok yang diberi perlakuan ekstrak daun salam 25% selama 6 hari dan 13 hari memiliki nilai intensitas cahaya paling tinggi dibandingkan kelompok yang direndam dengan aquades steril dan sodium hipoklorit 0.5%. Rata-rata yang diperoleh setelah lempeng nilon termoplastik direndam dengan ekstrak daun salam 25% yaitu sebesar 9769.43 AU saat direndam selama 6 hari dan 10829.79 AU saat direndam selama 13 hari. Nilai intensitas cahaya tersebut lebih tinggi dibandingkan lempeng nilon termoplastik setelah direndam dengan aquades steril selama 6 hari yang menunjukkan hasil sebesar 7976.83 AU dan 8206.36 AU selama 13 hari. Rata-rata yang direndam dengan sodium hipoklorit 0.5% memiliki nilai intensitas cahaya yang lebih rendah dibandingkan dengan aquades dan ekstrak daun salam 25% yaitu sebesar 6640.32 AU pada perendaman selama 6 hari dan 5899.37 AU selama 13 hari. Hasil uji Two Way Anova dan uji LSD menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan tetapi tidak bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Kesimpulan yang didapatkan yaitu terdapat perubahan warna pada nilon termoplastik dengan perendaman menggunakan ektrak daun salam (Eugenia Polyantha Wight) 25% dan sodium hipoklorit 0.5%. Hal ini disebabkan karena sifat nilon termoplastik yang cenderung menyerap air dan adanya mikroporositas sehingga kandungan kimia dalam ekstrak daun salam (Eugenia Polyantha Wight) 25% dan sodium hipoklorit 0.5% akan merusak struktur kimia dari nilon termoplastik dan merubah sifat fisis dari nilon termoplastik, salah satunya yaitu perubahan warna.