Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/1909
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorBudiyono-
dc.date.accessioned2013-11-30T04:47:13Z-
dc.date.available2013-11-30T04:47:13Z-
dc.date.issued2013-11-30-
dc.identifier.nimNIM080910302041-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1909-
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuai, memahami, mendeskripsikan, serta menganalisa fenomena Lelono di Alas Purwo dengan menggunakan konsep Proses Rasinalisasi Max Weber. Memahami dapat diartikan sebagai sikap peneliti yang mencoba untuk menafsirkan proses serta niat dari tindakan atau sikap lelono itu berasal. Hal ini disebabkan dalam konteks penelitian ini tidak adanya pemahaman mengenai diri lelono sehingga lelono ditafsirkan dengan berbagai hal. Penelitian ini menggunakan instrumen analisis Verstehen. Peneliti menggunakan analisi tersebut karena ingin memahami dan menjelaskan keterkaitan perilaku lelono. Pada titik ini kemudian peneliti berangkat dengan tipe ideal, tipe ideal dalam kerangka berpikir Weberian digunakan untuk menghubungkan antara subyek peneliti dengan subyek penelitiannya, sehingga apa yang dipahami oleh peneliti dengan subyek penelitiannya dapat dipahami. Hasil penelitian ini berupa proses-proses yang dilakukan oleh lelono serta situasi-situasi dalam mencari asal-usulnya yang dapat dipahami peneliti dengan menggunakan konsep Proses Rasionalisasi. Mengenai dunia dan Agama Lelono, dapat dipahami dengan proses Rasionalisasi pada tahap yaitu pengklarifikasian, pengspesifikasian, dan pensistematisasian ide-ide secara intelektual. Ide-ide dibangkitkan oleh apa yang disebut weber makna-makna teleologis konsep manusia tentang dirinya dan tempatnya di semesta, yaitu konsep-konsep yang melegitimasi orientasi manusia di dalam dan terhadap dunia, dan yang memberi makna untuk berbagai tujuan manusia. Pada tahap Asketisme sebuah Interpretasi Lelono, Rasionalisasi dapat dipahami kedalam proses yang kedua dimana rasionalisasi mencakup kontrol normatif atau sanksi. Ini terjadi karena acuan teleologis ide-ide yang menyiratkan tindakan-tindakan manusia diorientasikan ke tujuan tertentu. Artinya, muncul sebuah fokus kepada ‘cara’, seperti apa yang dilakukan oleh salah satu lelono, seperti ketika ia melakukan puasa, nyepi, dan berusaha menjahui nafsu keduniawian. Dalam hal puasa misalnya, cara ini dipandang sebagai upaya serta fungsi kontrol untuk fokus pada tujuannya. Lelono sebagai sosok kosmos dan kontradiktif dipahami sebagai sosok yang mencoba untuk menyetukan antara mikrokosmos/jagad cilik yaitu eksistensi akan dirinya sebagai manusia dan makrokosmos/jagad gedhe yaitu eksistensi dirinya dalam hubungannya dengan alam semesta. Dengan demikian, apa yang tampak pada dirinya sangat kontradiktif atau berbeda dari yang normal dalam masyarakat. pada tataran proses Rasionalisasi, hal ini termasuk kedalam proses yang ketiga, rasionalisasi mengandung konsep ‘komitmen motivasi’. Komitmen dapat dipahami sebagai keterikatan yang selalu ada keterhubungan dalam memperjuangkan apa yang menjadi motivasinya, motivasi yang mendorong kepada tujuannya. Ide-ide yang ditelusuri menyiratkan bukan hanya pola-pola sosial atau lebih kepada perilaku yaitu cara lelono memaknai dirinya sebagai manusia/mikrokosmos, tapi juga jenis dan tingkat komitmen motivasi yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan pola-pola tersebut.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080910302041;-
dc.subjectMemahami Dunia Lelono Alas Purwo Banyuwangien_US
dc.titleMEMAHAMI DUNIA LELONO ALAS PURWO BANYUWANGI UNDERSTANDING LELONO’S WORLD ALAS PURWO BANYUWANGIen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Social and Political Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Budiyono - 080910302041_1.pdf125.55 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools