Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/18809
Title: Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Kemampuan Komunikasi Anak Autis Di SLB TPA Kabupaten Jember;
Authors: Helmi Andrian N
Keywords: Anak Autis
Issue Date: 20-Jan-2014
Series/Report no.: 052310101044;
Abstract: Autis adalah suatu gangguan perkembangan yang komplek terkait dengan komunikasi, interaksi sosial dan aktivitas imajinasi. Anak autis mengalami gangguan perkembangan pervasif yang ciri utamanya adalah gangguan kualitatif pada perkembangan komunikasi baik secara verbal non verbal ekspresi yang kurang tepat adanya hambatan dalam keterampilan berbahasa seperti; echolalia kata perbendaharaan kata terbatas, dan lain-lain. Komunikasi merupakan upaya individu dalam menjaga dan mempertahankan individu untuk tetap berinteraksi dengan orang lain. Proses komunikasi dapat menjadikan suatu interaksi lebih terarah dan lebih bermanfaat. Komunikasi dapat dilakukan dengan mudah dan lancar oleh anak normal, tetapi pada anak autis komunikasi tidak berjalan lancar. Anak autis sulit melakukan proses komunikasi, hal itu dikarenakan anak autis mengalami hambatan pada perkembangan bahasa. Selain itu, anak autis sulit melakukan aktivitas bermain dengan teman sebaya atau kelompok karena keterbatasan dalam melakukan komunikasi, sehingga anak autis sering bermain secara menyendiri. ix Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan juga memiliki peran sebagai pemberi asuhan keperawatan pada anak baik sehat maupun sakit. Perawat dapat membantu anak melakukan komunikasi yang lebih terarah dengan melakukan terapi. Terapi yang digunakan pada anak autis untuk meningkatkan memampuan komunikasi adalah menggunakan terapi bermain. Bermain adalah unsur yang paling penting untuk perkembangan anak baik fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas dan social. Permainan juga membantu anak untuk melatih komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Permainan yang dilakukan pada anak autis untuk melatih anak berkomunikasi terdiri dari permainan menggambar dan mewarnai serta bermain teka-teki ( Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan komunikasi pada anak autis setelah dilakukan terapi bermain. Kemampuan komunikasi sebelum tindakan terapi bermain pada kategori kurang sebanyak 9 anak kemudian setelah dilakukan terapi bermain berkurang menjadi 3 anak kategori cukup jumlah anak sebelum dilakukan terapi bermain sejumlah 4 anak Pada kategori baik tidak ada anak yang terdapat pada kategori ini, tetapi setelah dilakukan terapi bermain jumlah anak pada kategori baik meningkat menjadi 1 anak p-value=0,008 < α bahwa ada pengaruh antara kemampuan komunikasi sebelum dilakukan terapi bermain dengan kemampuan komunikasi setelah dilakukan terapi bermain.
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/18809
Appears in Collections:UT-Faculty of Nursing

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
gdlhub- (100)x_1.pdf556.89 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools