Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/18054
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorTri Hartatik-
dc.date.accessioned2014-01-20T02:07:52Z-
dc.date.available2014-01-20T02:07:52Z-
dc.date.issued2014-01-20-
dc.identifier.nimNIM011510101063-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/18054-
dc.description.abstractProduksi kedelai di Indonesia tergolong rendah, sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri. Oleh karena itu, Indonesia sampai sekarang masih mengimpor kedelai dari negara lain. Rendahnya produktivitas kedelai di Indonesia disebabkan kedelai diusahakan dalam lingkungan tumbuh yang kurang sesuai untuk usaha tani kedelai secara optimal, seperti lahan kering. Dengan pengujian beberapa genotipe kedelai pada fase vegetatif dengan cekaman kekeringan ini, diharapkan diperoleh varietas kedelai yang tahan kering atau dapat berproduksi baik pada lahan kering. Varietas yang diperoleh nanti bisa digunakan para petani khususnya petani kedelai di lahan kering. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan (1) menentukan varietas yang paling tahan terhadap cekaman kekeringan pada empat varietas yang diuji, (2) menentukan perlakuan cekaman yang paling berpengaruh buruk terhadap tanaman kedelai pada fase vegetatif, dan (3) menentukan varietas yang memiliki pertumbuhan vegetatif paling baik dari empat varietas yang diuji. Percobaan ini dilakukan di lahan Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas pertanian Universitas Jember mulai 23 Juni 2005 sampai 25 Juli 2005 dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 2 faktor dengan ulangan sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah varietas kedelai (Galunggung, Leuser, Wilis, Lokon), dan faktor kedua adalah cekaman kekeringan (37,82% KL, 22,5% KL, 15%KL, 7,5% KL). Data penelitian diuji menggunakan SPSS, apabila terjadi pengaruh berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan dengan taraf nyata 5%. Parameter yang dicobakan adalah tinggi tanaman, berat kering tanaman, rasio berat kering akar – tajuk, laju pertumbuhan relatif, indeks cekaman, jumlah bintil akar dan jumlah bintil akar efektif. Hasil penelitian menunjukkan (1) tidak terjadi interaksi antara varietas dan cekaman kekeringan terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman kedelai, (2) pada parameter rasio berat kering akar – tajuk dan jumlah bintil akar, perlakuan cekaman baru berpengaruh nyata pada perlakuan cekaman 7,5% KL (C3), (3) pada parameter tinggi tanaman, berat kering tanaman, laju pertumbuhan relatif dan indeks cekaman, perlakuan cekaman berpengaruh nyata pada perlakuan cekaman 22,5% KL (C1) dan (4) Leuser merupakan varietas yang memiliki pertumbuhan vegetatif (tinggi tanaman) paling baik dari empat varietas kedelai yang diuji.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries011510101063;-
dc.subjectGENOTIPE KEDELAI (Glycine max L. Merrill)en_US
dc.titlePENAMPILAN BEBERAPA GENOTIPE KEDELAI (Glycine max L. Merrill) TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN PADA FASE VEGETATIFen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
gdlhub-gdl-grey-2008-trihartati-2375-trihart-u_1.pdf24.72 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools