Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/1727
Title: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL PUTRI MALU (Mimosa pudica Linn.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HATI TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS TOKSIK
Authors: Ade Churie Tanjaya
Keywords: Uji Efektivitas
Issue Date: 29-Nov-2013
Series/Report no.: 092010101016;
Abstract: Proses metabolisme dan detoksifikasi obat dapat mengakibatkan cedera hati. Cedera hati dapat terjadi melalui mekanisme toksisitas langsung, berupa konversi suatu xenobiotik menjadi toksin aktif yang bersifat radikal bebas. Salah satu sumber radikal bebas yang cukup poten menimbulkan kerusakan hati (hepatotoksik) adalah obat-obatan seperti parasetamol. Efek hepatotoksik parasetamol akan terlihat dalam beberapa hari bila dikonsumsi dalam dosis toksik. Tubuh dapat melakukan proteksi alamiah untuk mencegah kerusakan hati. Mekanisme pencegahan tersebut dapat terganggu karena terjadi peningkatan jumlah radikal bebas sehingga tubuh memerlukan proteksi tambahan melalui konsumsi antioksidan. Antioksidan memiliki peran sebagai hepatoprotektor. Banyak bahan alam yang memiliki senyawa antioksidan digunakan sebagai obat hepatoprotektor dan pengobatan penyakit hati yang disebabkan radikal bebas. Putri malu (Mimosa pudica Linn.) memiliki kandungan senyawa antioksidan sehingga diduga memiliki kemampuan sebagai hepatoprotektor. Kandungan antioksidan tersebut adalah flavonoid, vitamin C, vitamin E, dan glutation. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa ekstrak etanol putri malu dapat mencegah kerusakan pada hati tikus wistar yang diinduksi parasetamol dosis toksik berdasarkan gambaran histopatologi, mengetahui efek ekstrak etanol putri malu jika dibandingkan dengan kontrol positif, dan mengetahui adanya perbedaan efek ekstrak putri malu dari dua perbedaan dosis yang diuji yaitu 400mg/kg BB dan 800mg/kg BB dalam mencegah kerusakan sel hati tikus paling signifikan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris. Penelitian ini menggunakan 20 sampel tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan yang dibagi dalam 4 kelompok. Pada kelompok kontrol, K(-) diberikan CMC Na 1% selama 7 hari, kontrol (+) diberikan CMC Na 1% selama 6 hari dan parasetamol dosis viii toksik pada hari ke-7, sedangkan pada kelompok perlakuan (P1,dan P2) diberi ekstrak etanol putri malu dengan dosis masing-masing 400 mg/kg BB dan 800 mg/kg BB selama 6 hari, kemudian diberikan parasetamol dosis toksik pada hari ke-7. Pada hari ke-9 dilakukan pengambilan organ hati dan dianalisa berdasarkan gambaran histopatologi dengan metode parafin dan pewarnaan hematosin eosin. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji non parametrik Kruskal wallis dengan derajat kemaknaan 95%, dilanjutkan dengan uji non parametrik mann whitney untik signifikansi antar kelompok. Hasil uji non parametrik Kruskal wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan derajat degenerasi secara bermakna á< 0,05 dari keempat kelompok { K(+), K(-), P1, dan P2 }. Signifikansi tiap kelompok menggunakan uji non parametrik mann whitney dengan angka kepercayaan 95% (á = 0,05) pada kelompok kontrol (-) dengan kelompok kontrol (+) didapatkan nilai á = 0,004 (á < 0,05) artinya terdapat perbedaan yang signifikan dari derajat degenerasi dari kelompok kontrol (-) dengan kelompok kontrol (+), uji signifikansi antara kelompok kontrol (+) dengan kelompok perlakuan 1 didapatkan nilai á = 0,221 (á > 0,05) atrinya tidak terdapat signifikansi dari derajat degenerasi dari kelompok kontrol (+) dengan kelompok perlakuan 1, untuk uji signifikansi antara kelompok kontrol (+) dengan kelompok perlakuan 2 didapatkan nilai á = 0,007 (á < 0,05) artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol (+) dengan kelompok perlakuan 2 Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa ekstrak etanol putri malu (Mimosa pudica Linn.) dapat mencegah kerusakan hati tikus wistar yang di induksi parasetamol dosis toksik berdasarkan gambaran histopatologi. Terdapat perbedaan efek dari dosis ekstrak putri malu (Mimosa pudica Linn.) yang diuji yaitu 400 mg/KgBB (P1) dan 800 mg/KgBB (P2) dalam mencegah kerusakan hati berdasarkan gambaran histopatologi terbukti dosis 800 mg/kg BB memiliki efek hepatoprotektor daripada dosis 400 mg/kg BB..
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1727
Appears in Collections:UT-Faculty of Medical

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Ade Churie Tanjaya - 092010101016_01.pdf94.55 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools