Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/16495
Title: APLIKASI MEMBRAN BROMFENOL BIRU PADA KEMASAN PINTAR SEBAGAI SENSOR KESEGARAN BUAH
Authors: CHRYSNANDA MARYSKA
Keywords: MEMBRAN BROMFENOL BIRU PADA KEMASAN
Issue Date: 18-Jan-2014
Series/Report no.: 072210101079;
Abstract: Untuk memudahkan distribusi jambu biji maka digunakan teknik pengemasan karena jambu biji termasuk komoditi pangan yang mudah rusak dan mengalami penurunan kesegaran. Rusaknya jambu biji diakibatkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah adanya proses respirasi. Respirasi merupakan proses biologis yang terjadi pada buah pra panen dan pasca panen. Proses respirasi menghasilkan senyawa volatile berupa karbondioksida, air dan energi. Karbondioksida hasil respirasi akan sedikit larut dengan air dan membentuk asam karbonat, H ix 2 CO . Lalu asam tersebut akan bersifat dapat balik untuk membentuk ion hi dronium, H 3 3 O + dan ion bikarbonat. Terjadi akumulasi jumlah CO pada jambu biji yang telah dikemas. Akumulasi tersebut dapat mengakibatkan peningkatan jumlah atom H 2 + dalam atmosfer kemasan. Secara umum, masyarakat menilai tingkat kesegaran buah berdasarkan warna dan kekerasannya. Sehingga diperlukan kemasan pintar yang mampu memberikan informasi mengenai kesegaran jambu biji di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi sensor berupa membran bromfenol biru yang mampu mendeteksi peningkatan jumlah asam dalam kemasan pintar. Membran bromfenol biru akan mengalami perubahan warna menjadi mulai hijau pada suasana asam. Sehingga konsumen dapat memperoleh jambu biji dengan tingkat kesegaran terjamin. Metode pembuatan membran BFB menggunakan teknik imobilisasi adsorpsi. Dengan material pendukung berupa kertas saring Whatman no. 3MM yang dicelupkan ke dalam larutan bromfenol biru pH 3, 8. Membran tersebut selanjutnya diletakkan pada bagian dalam plastic wrap yang membungkus wadah styrofoam berisi jambu biji dengan berat ±200 gram. Setelah itu, kemasan jambu biji tersebut diletakkan pada suhu ruang dan suhu chiller. Kualitas kesegaran jambu biji berdasarkan beberapa parameter yaitu, total padatan terlarut Membran BFB menunjukkan perubahan warna dari biru menjadi mulai hijau secara bertahap selama penyimpanan. Semakin hijau warna membran, maka tingkat kesegaran jambu biji semakin rendah. Pada penyimpanan suhu ruang, perubahan warna membran menjadi mulai hijau terjadi pada hari ke 5. Sedangkan pada penyimpanan suhu chiller, warna membran mulai hijau pada hari ke 17. Saat membran mulai menghijau, kondisi buah sudah tidak segar, ditandai dengan menurunnya intensitas warna hijau buah, menurunnya nilai kekerasan buah, meningkatnya TPT buah dan meningkatnya pH buah dibandingkan dengan kondisi awal buah. Kondisi awal buah memiliki nilai -13, 82 untuk intensitas warna hijau, 4,64 mm/10s untuk tingkat kekerasan, 5, 30 %brix TPT dan nilai pH sebesar 3, 94. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perubahan warna membran yang terjadi dapat menunjukkan adanya penurunan kualitas kesegaran pada buah dalam kemasan. Sehingga, membran bromfenol biru dapat digunakan sebagai sensor kesegaran jambu biji pada kemasan pintar.
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/16495
Appears in Collections:UT-Faculty of Pharmacy

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
c (114)c_1.pdf1.36 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools