Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128675Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.author | Prasetyo, Iwan | - |
| dc.date.accessioned | 2025-11-20T02:46:08Z | - |
| dc.date.available | 2025-11-20T02:46:08Z | - |
| dc.date.issued | 2004-06-16 | - |
| dc.identifier.nim | 981510301109 | en_US |
| dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128675 | - |
| dc.description | Finalisasi oleh Ardi Tanggal 20 Nopember 2025 | en_US |
| dc.description.abstract | Perkembangan jumlah penduduk Indonesia yang semakin cepat dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan hidup baik secara kualitas maupun kuantitas. Ketersediaan sumberdaya lahan semakin lama semakin terbatas namun kebutuhan manusia selalu tetap dan semakin bertambah. Dengan adanya pertentangan tersebut dapat menyebabkan peningkatan, tekanan penduduk atas sumberdaya lahan. Tekanan penggunaan lahan yang melebihi daya dukung lahan dapat menyebabkan terjadinya kerusakan lahan. Contoh terjadinya kerusakan lahan adalah penggunaan lahan yang kurang sesuai seperti pembukaan lahan pertanian baru yang berasal dari hutan lindung maupun lahan dengan kelerengan curam akan menyebabkan terganggunya keseimbangan alam. Penggunaan lahan yang terus menerus ditanami tanpa cara pengolahan tanah dan air yang tepat juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan lahan, terutama di daerah pertanian dengan curah hujan yang melebihi 1500 mm/th akan mengalami penurunan produktivitas tanah. Penurunan produktivitas tanah ini secara cepat maupun lambat disebabkan oleh menurunnya kesuburan tanah dan gejala erosi (Sarief, 1986). Akibat yang ditimbulkan erosi beragam dan dampaknya sangat luas. Dampak tersebut meliputi penurunan produktivitas tanah, pengendapan bahan endapan pada sumber-sumber air, danau dan bendungan-bendungan yang sejak dasawarsa enam puluhan banyak dibangun di beberapa sungai besar di Indonesia, serta banjir (Rahim, 2000). Prediksi tingkat bahaya erosi adalah upaya untuk menduga laju rata-rata erosi suatu tanah tertentu pada suatu kecuraman lereng dengan pola hujan tertentu untuk setiap macam pertanaman dan tindakan pengelolaan (konservasi tanah) yang mungkin dilakukan atau yang sedang dipergunakan (Arsyad, 1989). Menurut Soeharto (1998) untuk memprediksi erosi tersebut dapat diperkirakan baik secara aktual maupun potensial. Tingkat bahaya erosi aktual dipengaruhi oleh indeks curah hujan, erodibilitas tanah, faktor panjang dan kemiringan lereng, faktor vegetasi penutup tanah dan pengelolaan tanaman dan faktor tindakan konservasi tanah. Untuk tingkat bahaya erosi potensial dipengaruhi oleh indeks curah hujan, erodibilitas tanah, panjang dan kemiringan lereng namun pengaruh tanaman dan tindakan konservasi terhadap erosi diabaikan. Pada penelitian ini dipilih sub-sub DAS Garahan sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan bahwa pada daerah tersebut belum pernah dilakukan penelitian tentang tingkat bahaya erosi. Sub-sub DAS Garahan terletak di kecamatan Silo, kabupaten Jember dengan luas lahan sekitar 8.599 ha. Sub-sub DAS Garahan memiliki kondisi geologi, tanah, topografi dan penggunaan lahan yang bervariasi. Formasi geologi di sub-sub DAS Garahan meliputi formasi batuan gunung api Raung, formasi batu ampar, formasi batuan terobosan Granudiorit dan formasi Kalibaru. Untuk kelas kemiringan lereng terdapat kelas kemiringan I sampai dengan V, sedang untuk penggunaan lahan di sub-sub DAS Garahan meliputi hutan lindung, hutan pinus, kebun karet, kebun campuran, ladang dan tanaman campuran. Dalam penelitian ini metode pemetaan sangat efektif dalam pengambilan data yang berkaitan dengan tingkat bahaya erosi di lapang (Young and Hammer, 2000). Metode pemetaan ini menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Sistem Infomasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem komputer yang dapat memberikan informasi berdasarkan ruang geografi. Input data untuk sistem ini dapat berupa data hasil pemantauan jarak jauh (remote sensing), data sekunder atau data primer yang sesuai atau suatu lokasi, sehingga menghasilkan output berupa informasi yang khas untuk setiap ruang atau lokasi tersebut. Informasi tersebut akan berguna dalam pengambilan keputusan mengenai informasi nilai tingkat bahaya erosi dan tindakan konservasi yang harus dilakukan (Sachoemar,1996). | en_US |
| dc.description.sponsorship | Ir. Gatot Sukamo, MP selaku Dosen Pembimbing Utama Drs. Yagus Wijayanto, MA, PhD selaku Dosen Pembimbing Anggota | en_US |
| dc.language.iso | other | en_US |
| dc.publisher | Fakultas Pertanian | en_US |
| dc.subject | Erosi | en_US |
| dc.subject | Daerah Aliran Sungai | en_US |
| dc.subject | Sistem Informasi Geografi | en_US |
| dc.title | Pemetaan Tingkat Bahaya Erosi di Sub-Sub Das Garahan Kabupaten Jember | en_US |
| dc.type | Skripsi | en_US |
| dc.identifier.prodi | Ilmu Tanah | en_US |
| dc.identifier.pembimbing1 | Ir. Gatot Sukamo, MP | en_US |
| dc.identifier.pembimbing2 | Drs. Yagus Wijayanto, MA, PhD | en_US |
| dc.identifier.validator | Validasi_firli_10_November_25 | en_US |
| Appears in Collections: | UT-Faculty of Agriculture | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| Iwan Prasetyo_981510301109.repo.pdf | 6.92 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools