Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128581
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSIAHAAN, Sylvia Debora-
dc.date.accessioned2025-11-11T06:38:13Z-
dc.date.available2025-11-11T06:38:13Z-
dc.date.issued2025-03-04-
dc.identifier.nim200910101050en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128581-
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 11 November 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractShiori Ito merupakan aktor sekaligus penyintas kekerasan seksual yang vokal dalam memperjuangkan keadilan bagi dirinya dan perempuan di Jepang. Dalam perjuangannya, Ito menghadapi berbagai hambatan, baik dari pelaku kekerasan seksual, kebijakan pemerintah, maupun norma sosial yang masih menganggap isu kekerasan seksual sebagai topik yang tabu. Merujuk pada tiga tahapan utama dalam teori proses pembingkaian dalam gerakan sosial, yaitu diagnostik, prognostik, dan motivasional, sert teori feminisme radikal, penelitian ini menjelaskan bagaimana Ito membentuk dan menyampaikan pesan untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap isu kekerasan seksual. Pada tahan pembingkaian diagnostik, Ito menyoroti ketidakadilan yang dialami para korban, termasuk minimnya dukungan hukum dan sosial. Selanjutnya, pada tahap pembingkaian prognostik, ia mendorong untuk adanya perubahan struktural, seperti peningkatan kesadaran publik. Selanjutnya, pada tahap pembingkaian motivasional, Ito menginspirasi para korban dan perempun untuk bersuara dan bergabung dalam gerakan sosial #MeToo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun menghadapi berbagai tantangan, Ito mampu mengubah persepsi publik melalui pengalaman pribadinya dan kepeduliannya terhadap keselamatan perempuan penyintas kekerasan seksual di Jepang. Keberhasilannya dalam mendorong diskusi publik yang lebih terbuka mengenai isu kekerasan seksual merupakan hasil dari strategi pembingkaian yang terencana dan relevan dengan konteks di Jepang. Kesimpulannya adalah pembingkaian proses memegang peranan penting dalam mengadaptasi nilai-nilai global gerakan sosial ke dalam konteks lokal, serta mengidentifikasi hambatan dan dampaknya di Jepang.en_US
dc.description.sponsorship(1). DPU: Dr. Linda Dwi Eriyanti, S.Sos., M.A. (2). DPA: Drs. Agung Purwanto, M.Sien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectKekerasan Seksualen_US
dc.subjectTeori proses pembingkaianen_US
dc.subjectGerakan sosialen_US
dc.subjectMee Tooen_US
dc.titleProses Pembingkaian Gerakan Sosial #MeToo di Jepangen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiHubungan Internasionalen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Linda Dwi Eriyanti, S.Sos., M.A.en_US
dc.identifier.pembimbing2Drs. Agung Purwanto, M.Sien_US
dc.identifier.validatorHasyimen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Social and Political Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
doc.pdf
  Until 2030-05-06
Sylvia Debora Siahaan_2009101010501.03 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools