Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128366| Title: | Strategi Pengembangan Agrowisata di Perumda Perkebunan Kahyangan Kabupaten Jember |
| Authors: | RAMADHAN, Fenry Artholin |
| Keywords: | Agrowisata Manajemen Strategi Industri Pertanian Agrowisata Perkebunan |
| Issue Date: | 18-Jul-2023 |
| Publisher: | Fakultas Teknologi Pertanian |
| Abstract: | Perumda Perkebunan Kahyangan Jember merupakan suatu perusahaan yang menjadikan komoditi perkebunan seperti kopi, karet dan cengkeh sebagai bisnis utamanya. Pada awalnya Perusahaan tersebut memiliki nama Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan, kemudian dengan ditetapkannya Perda No. 2 Tahun 2022 pada tanggal 19 April 2022, berubah nama menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Perkebunan Kahyangan Jember. Perumda Perkebunan Kahyangan Jember merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang terdapat di Jember. Sebagai BUMD, Perumda Perkebunan Kahyangan Jember memiliki tugas dan fungsi sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2017 BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh daerah. yang memiliki tugas untuk meningkatkan perekonomian daerah. Selain itu menurut UU No. 32 Tahun 2004, Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, pendapatan bagian laba BUMD dan investasi lainnya. Sehingga Perumda Perkebunan Kahyangan Jember memiliki tanggung jawab dalam memupuk PAD sebagai tugas dari BUMD. Dalam menjalankan tugasnya sebagai BUMD, Perumda Perkebunan Kahyangan Jember membentuk suatu unit usaha lain yaitu Agrowisata Boma Gunung Pasang. Agrowisata Boma Gunung Pasang terletak di Desa Suci, Kecamatan Pati, Kabupaten Jember. Agrowisata tersebut memiliki potensi sebagai sumber pemasukan bagi Perumda Perkebunan Kahyangan Jember dalam memupuk maupun meningkatkan PAD sebagai tugas dari BUMD. Pengelolaan Agrowisata Boma Gunung Pasang belum optimal, hal ini dibuktikan dengan belum adanya investor yang menjalin kerjasama dengan agrowisata Boma Gunung Pasang, selain itu mengalami minus cashflow atau kerugian pada tahun 2017 sebesar Rp. - 5.332.750 dan tahun 2022 sebesar Rp. -43.876.144. Pengembangan agrowisata perlu dilakukan untuk membuat banyak pengunjung yang berkunjung dan pemasukan bagi perusahaan akan meningkat serta berdampak baik terhadap tugas dan fungsi BUMD dalam meningkatkan PAD. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis deskriptif untuk dapat mendeksripsikan potensi agrowisata yang didapatkan melalui observasi, wawancara bersama pakar, berdiskusi dengan pakar serta studi literatur, yang kemudian dituangkan ke dalam tulisan atau kalimat. Selain itu penggunaan metode Interpretative Structural Modelling (ISM) untuk melakukan analisis struktural pengembangan agrowisata. Metode ISM digunakan untuk memotret suatu permasalahan yang kompleks yang terjadi di suatu sistem dan didesain menggunakan grafik dan kalimat (Nirmalasanti, 2022). Metode yang terakhir digunakan adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode AHP merupakan sistem pendukung keputusan menggunakan perhitungan matriks berpasangan. Dalam penelitian ini, metode AHP digunakan untuk menyusun strategi pengembangan agrowisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Agrowisata Boma Gunung Pasang memiliki potensi yang beragam, diantaranya adalah luas area agrowisata yaitu 2 Hektar yang memiliki berbagai komoditi perkebunan mulai dari kopi, karet dan cengkeh. Pemandangan hijau yang asri akan membuat pengunjung yang berkunjung merasa nyaman dan tenang. Selain itu agrowisata Boma Gunung Pasang memiliki objek wisata yang bermacam-macam. Mulai dari wahana flying fox, spot foto berlatar tanaman yang indah, terdapat monumen kereta kuno, taman bermain atau playground, gazebo yang biasanya digunakan untuk beristirahat, wisata edukasi, serta terdapat wahana pemandian “adus kali”. Pada analisis struktural pengembangan agrowisata, didapatkan masing-masing sub elemen kunci dari keempat elemen yang digunakan pada penelitian ini, diantaranya adalah kendala pengembangan agrowisata, lembaga yang terlibat dalam pengembangan agrowisata, tujuan pengembangan agrowisat dan aktifitas yang dibutuhkan dalam pengembangan agrowisata. Sub elemen kunci dari masing-masing elemen tersebut yang digunakan untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan agrowisata. Dalam perumusan strategi pengembangan agrowisata, terdapat enam strategi yang akan ditentukan manakah yang paling diprioritaskan dalam pengembangan agrowisata. Setelah melalui perhitungan dengan metode AHP yang datanya didapatkan berdasarkan jawaban pakar, sehingga didapatkan strategi yang diprioritaskan dalam pengembangan agrowisata yaitu ST 6 (Menjalin kerjasama dengan Perhutani dan Perangkat Desa untuk menambah spot foto dan tempat jualan bagi masyarakat disertai dengan perizinan yang mudah dari perangkat desa setempat) dengan mendapatkan nilai bobot tertinggi sebesar 0,422. |
| Description: | Validasi_firli_1_Oktober_25 :: Finalisasi unggah file repositori tanggal 15 Oktober 2025_Kurnadi :: |
| URI: | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128366 |
| Appears in Collections: | UT-Faculty of Agricultural Technology |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| fenry artholin 191710301069.pdf Until 2028-08-15 | Fenry Artholin Ramadhan_191710301069 | 1.28 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools