Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128112
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSAPUTRA, Muhamad Wahyu
dc.date.accessioned2025-09-09T07:59:14Z
dc.date.available2025-09-09T07:59:14Z
dc.date.issued2023-07-17
dc.identifier.nim191510101030en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128112
dc.descriptionValidasi_firli_8_september_25en_US
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 8 Oktober 2025
dc.description.abstractProduktivitas bawang merah bersifat fluktuatif namun cenderung mengalami penurunan. Petani bawang merah di Indonesia umumnya menggunakan benih umbi. Patogenesis yang tinggi pada benih umbi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya produktivitas bawang merah. Benih biji bawang merah atau True Shallot Seed (TSS) dapat menggantikan benih umbi karena mampu menghasilkan bibit bawang merah yang bebas penyakit. Meskipun begitu, benih TSS memiliki persentase tumbuh yang rendah di lapang. Rendahnya persentase tumbuh benih TSS di lapang disebabkan karena detiorasi atau penurunan mutu fisiologis benih selama penyimpanan. Kemampuan tumbuh benih TSS dapat ditingkatkan melalui perlakuan matriconditioning yang dikombinasikan dengan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). Selain itu, kemampuan tumbuh benih dapat lebih ditingkatkan dengan penambahan nutrisi untuk mendukung proses metabolisme serta meningkatkan akumulasi cadangan makanan benih selama perkecambahan. Amilosa dan amilopektin merupakan komponen utama penyusun pati yang banyak ditemukan pada benih. Air leri atau air cucian beras merupakan limbah rumah tangga yang banyak mengandung pati dan protein. Air leri memiliki potensi untuk lebih meningkatkan kemampuan benih untuk berkecambah karena mengandung cadangan makanan bagi benih. Pati pada benih akan dikatalis untuk menghasilkan energi yang digunakan benih untuk melakukan metabolisme selama perkecambahan. Selain itu, air leri juga mengandung berbagai nutrisi esensial bagi benih yang dapat meningkatkan metabolisme selama benih berkecambah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh matriconditioning dengan pupuk hayati PGPR dan penggunaan air leri selama proses perkecambahan terhadap vigor dan viabilitas benih TSS serta pertumbuhan vegetatif bibit bawang merah di lapang. Penelitian dilakukan di Rumah Kaca dan Laboratorium Analisis Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Penelitian dilakukan pada 16 Januari hingga 8 April 2023. Penelitian dilakukan dengan dua faktor perlakuan, yaitu matriconditioning menggunakan campuran pupuk hayati PGPR (M+PGPR) dan aplikasi air leri. Taraf perlakuan M+PGPR terdiri dari: P0 (kontrol), P1 (tanpa PGPR), P2 (PGPR-Rhizomax), P3 (PGPR-BenprimA), P4 (PGPR-FloraOne). Perlakuan air leri terdiri dari: L0 (kontrol), L1 (konsentrasi 50%), L2 (konsentrasi 100%). Variabel pengamatan pengamatan meliputi daya berkecambah (DB), kecepatan tumbuh relatif (KCT), indeks vigor (IV), keserempakan tumbuh (KST), potensi tumbuh maksimum (PTM), indole acetic acid (IAA), tinggi bibit (TB), jumlah daun (JD), panjang akar bibit (PA) dan berat kering bibit (BKB). Uji vigor dan viabilitas menggunakan rancangan split plot – RAL dengan empat ulangan. Uji pertumbuhan bibit menggunakan RAK dengan tiga ulangan. Analisis data menggunakan sidik ragam dan uji lanjut DMRT 5%. Hasil penelitian menunjukkan, perlakuan tunggal matriconditioning P2 menunjukkan hasil terbaik dan berbeda nyata pada variabel pengamatan DB, KCT, IV, KST, PTM, dan BKB yaitu masing-masing sebesar 78.17%, 15.66%, 61.33%, 76.08%, 88.42% dan 0.18 gram. Perlakuan P4 menunjukkan hasil terbaik dan berbeda nyata pada variabel pengamatan PA yaitu sebesar 14.54 cm. Perlakuan tunggal air leri L2 menunjukkan hasil terbaik dan berbeda nyata pada variabel pengamatan DB, KCT, IV, KST, PTM yaitu masing-masing sebesar 71.85%, 14.14%, 53.90%, 70.05% dan 79.95%. Kombinasi perlakuan P2L2 menunjukkan hasil terbaik dan berbeda nyata pada variabel pengamatan KCT yaitu sebesar 17.25%. Kombinasi perlakuan P2L0 menunjukkan hasil terbaik dan berbeda nyata pada variabel pengamatan JD (6 minggu setelah tanam) yaitu sebesar 4.67 helai. Perlakuan P1L2 memiliki kandungan IAA endogen tertinggi yaitu sebesar 1330.5 ppm, diikuti oleh perlakuan P4L2 dengan sebesar 1265.5 ppm. Kandungan IAA meningkat pada pemberian perlakuan air leri. Kandungan IAA kecambah bawang merah yang diberi perlakuan matriconditioning bervariasi, namun perlakuan P1 menghasilkan kandungan IAA paling tinggi.en_US
dc.description.sponsorshipIr. Sundahri, PGDip.Agr.Sc., M.P.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectMATRICONDITIONINGen_US
dc.subjectPUPUK HAYATIen_US
dc.subjectBAWANG MERAHen_US
dc.subjectMUTU BENIHen_US
dc.titleEfektivitas Matriconditioning dengan Campuran Pupuk Hayati PGPR dan Aplikasi Air Leri untuk Meningkatkan Mutu Fisiologis True Shallot Seeden_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgronomien_US
dc.identifier.pembimbing1Ir. Sundahri, PGDip.Agr.Sc., M.P.en_US
dc.identifier.validatorValidasi_firli_8_september_25en_US
dc.identifier.finalizationBita_Taufiken_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
skripsi watermark.pdf
  Until 2027-12-31
1.52 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools