Pengaruh Variasi Parameter 3D Printing terhadap Hasil Cetak Produk Slot Pintu Berbahan Filamen PLA-PETG

Abstract

Pada umunya sebuah pintu dilengkapi oleh kunci mekanis untuk menjamin keamanan dan kenyamanan penggunanya. Salah satu komponen keamanan pintu adalah slot pintu. Slot pintu umumnya terdiri dari dua bagian yaitu, induk dan anak kunci. Induk kunci berfungsi menyatukan atau mengaitkan dua bagian, misalnya daun pintu atau kusen agar tidak dapat dibuka. Pada umumnya produk slot pintu plastik dibuat dengan cara dicetak menggunakan injection molding dengan cara memasukan bahan plastik menggunakan tekanan dan kecepatan masuk ke dalam rongga cetak yang dibuat dari logam. Adanya 3D printing menjadi salah satu inovasi terbaru dalam dunia teknologi manufaktur. 3D printing memungkinkan penggunanya menghasilkan bentuk yang kompleks dengan menggunakan lebih sedikit bahan daripada metode produksi tradisional. Penelitian yang dilakukan adalah jenis eksperimental dan analisis untuk mengetahui pengaruh variasi parameter pada proses 3D printing terhadap sifat lentur speimen uji bending dengan filamen PLA-PETG yang akan digunakan sebagai acuan pembuatan produk slot atau kunci pintu. Pada pelaksanaan penelitian ini tahapan yang dilakukan yaitu tahap persiapan desain spesimen uji, tahap pencetakan, tahap pengujian, kemudian tahap pengambilan data pengujian. Spesimen yang digunakan adalah ASTM D790. Penelitian ini menggunakan metode Taguchi dengan tujuan meningkatkan kualitas produk dan mengurangi biaya fabrikasi. Digunakan matriks orthogonal L9(34 ) yang akan menghasilkan Sembilan kombinasi eksperimen, dan setiap eksperimen diulang tiga kali, sehingga total terdapat 27 spesimen. Setelah data hasil pengujian bending diperoleh, dilakukan pengolahan data menggunakan Analisis of Variance (ANOVA). Tujuan dari pengolahan data ini adalah untuk mengidentifikasi parameter-parameter yang secara signifikan mempengaruhi kekuatan bending hasil pengujian. Berdasarkan data hasil pengujian didapatkan bahwa kombinasi parameter nozzle temperature 240°C, bed temperature 70°C, layer height 0,4 mm dan printing speed 40 mm/s menghasilkan nilai kekuatan bending terbesar yaitu senilai 36,95 MPa sedangkan kombinasi parameter nozzle temperature 240°C, bed temperature 65°C, layer height 0,3 mm dan printing speed 60 mm/s menghasilkan nilai kekuatan bending terkecil yaitu sebesar 24,17 MPa.