Pengaruh pH Pelarut terhadap Kelarutan dan Efisiensi Disolusi Kuersetin dalam Kokristal Kuersetin-Asam Fumarat Rasio 1:1

Abstract

Kuersetin merupakan senyawa golongan flavonoid dan terdapat dalam berbagai macam tanaman sayur dan buah-buahan serta memiliki berbagai macam aktivitas farmakologis. Kuersetin tergolong ke dalam Biopharmaceutical Classification System (BCS) kelas II. Upaya mengatasi permasalahan kelarutan kuersetin dapat dilakukan dengan pembentukan kokristal. Kelarutan suatu senyawa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya pH. Penelitian ini melakukan uji kelarutan dan disolusi pada kuersetin murni dan kokristal kuersetin-asam fumarat (1:1) di berbagai pH pelarut, yaitu pH 2,0; 4,2; dan 5,7. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pH pelarut terhadap kelarutan dan efisiensi disolusi kuersetin di dalam kokristal kuersetin-asam fumarat rasio stoikiometri 1:1. Hasil uji kelarutan didapatkan bahwa bentuk kokristal memiliki kelarutan yang meningkat dibadingkan bentuk senyawa tunggalnya pada tiga kondisi pH pelarut yang berbeda. Dari pengujian ini juga diketahui bahwa kokristal kuersetin-asam fumarat (1:1) memiliki kelarutan tertinggi pada pH pelarut 4,2 dengan hasil peningkatan kelarutan sebesar 38,14 kali jika dibandingkan dengan kelarutan kuersetin. Hasil uji disolusi didapatkan seiring peningkatan pH, kuersetin dalam kokristal kuersetin-asam fumarat (1:1) mengalami peningkatan disolusi yang menyebabkan efisiensi disolusi ikut meningkat. Penelitian ini diketahui efisiensi disolusi kokristal kuersetin-asam fumarat (1:1) tertinggi berada pada pH pelarut 5,7, yaitu sebesar 10,306%.