Please use this identifier to cite or link to this item:
                
    
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128030Full metadata record
| DC Field | Value | Language | 
|---|---|---|
| dc.contributor.author | SARI, Leny Yulia Widia | |
| dc.date.accessioned | 2025-09-01T03:55:50Z | |
| dc.date.available | 2025-09-01T03:55:50Z | |
| dc.date.issued | 2024-09-25 | |
| dc.identifier.nim | 202520101005 | en_US | 
| dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128030 | |
| dc.description | Finalisasi oleh Taufik Tgl. 8 September 2025 | |
| dc.description.abstract | Malaria adalah penyakit infeksi disebabkan oleh Plasmodium spp. Patogenesis malaria berat dimediasi oleh suatu protein yang disebut P. falciparum erythrocyte membrane protein 1 (PfEMP1), suatu protein kompleks yang mempunyai domain Duffy binding-like (DBL: α, β, γ, δ, ε, χ) dan domain cysteine-rich interdomain region (CIDR: α, β, γ, δ). Domain DBLβ2 mampu berikatan dengan reseptor ICAM-1, dimana ikatan ini bertanggung jawab terhadap pathogenesis malaria berat, menjadikannya sebagai kandidat vaksin malaria. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa domain DBLβ2-PfEMP1 mampu menginduksi respons imun humoral dan seluler pada tikus Wistar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keamanan protein rekombinan DBLβ2-PfEMP1 sebagai kandidat vaksin malaria. Tikus Wistar jantan dan betina pada kelompok perlakuan diinjeksi dengan 5 kali dosis efektif protein rekombinan, yaitu 750 µg, sedangkan kelompok kontrol menerima NaCl 0,9%. Pemeriksaan kadar IL-6 dan TNF-α serum dilakukan pada hari ke-5, 7, dan 14, dan berat serta gejala-gejala toksisitas dan kematian dievaluasi setiap hari sampai hari ke-14. Tidak ada hewan coba yang mengalami penurunan berat badan dan gejala-gejala toksik seperti tremor, piloreksi, aktivitas motorik, mata merah, diare, dan kejang. Satu hewan coba dari kelompok perlakuan mati pada hari ke-6. Analisis data menggunakan Anova test kadar IL-6 dan TNF-α menunjukkan p>0,05 artinya tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dan perlakuan. Dapat disimpulkan bahwa protein rekombinan DBLβ2-PfEMP1 tidak menimbulkan peningkatan IL-6 dan TNF-α sehingga aman digunakan sebagai kandidat vaksin malaria. | en_US | 
| dc.language.iso | other | en_US | 
| dc.publisher | Pascasarjana | en_US | 
| dc.subject | IL-6 | en_US | 
| dc.subject | TNFa | en_US | 
| dc.subject | ACUTE TOXICITY TEST | en_US | 
| dc.subject | MALARIA | en_US | 
| dc.title | Uji Toksisitas Akut Protein Rekombinan DBL2beta-PFEMP1 sebagai Kandidat Vaksin Malaria | en_US | 
| dc.type | Tesis | en_US | 
| dc.identifier.prodi | Bioteknologi | en_US | 
| dc.identifier.pembimbing1 | Dr.rer.biol.hum.dr. Erma S., M.Si. GCert.AgHealthMed. | en_US | 
| dc.identifier.pembimbing2 | Prof. Tri Agus Siswoyo, M.agr., Ph.D | en_US | 
| dc.identifier.validator | validasi_repo_ratna_Agustus 2025 | en_US | 
| dc.identifier.finalization | Aura_Taufik | en_US | 
| Appears in Collections: | MT-Biotechnology | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| REPOSITORY fix LENY YULIA UJI TOKSISITAS AKUT PROTEIN REKOMBINAN.pdf Until 2030-08-28  | 1.94 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | 
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.