Hubungan Antara Nilai dan Keyakinan Keluarga dengan Akses dan Penggunaan Jamban Sehat Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Sukowono di Kabupaten Jember

Abstract

Rendahnya atau kurang optimalnya akses dan penggunaan jamban sehat keluarga masih menjadi permasalahan di masyarakat yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia serta lingkungan. Salah satu faktor yang berperan dalam kepemilikan jamban sehat yaitu nilai dan keyakinan keluarga. Dimana keyakinan dari keluarga menjadi pedoman bagi keluarga tersebut dalam melakukan tindakan atau menangani permasalahan misalnya kepemilikan jamban sehat keluarga. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis hubungan nilai dan keyakinan keluarga terhadap akses dan penggunaan jamban sehat keluarga di wilayah kerja puskesmas Sukowono di Kabupaten Jember. Desain penelitian ini yaitu korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh keluarga di wilayah kerja Puskesmas Sukowono Kabupaten Jember sejumlah 6.976 keluarga, dengan sampel yang digunakan yaitu 212 responden. Teknik sampel yang digunakan yaitu systematic random sampling dengan alat pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner nilai dan keyakinan keluarga serta kuesioner penggunaan jamban. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya hasil uji statistik Chi-Square di peroleh nilai p value <0,001 (<0,05) dimana terdapat hubungan antara nilai dan keyakinan keluarga dengan akses dan penggunaan jamban sehat keluarga di wilayah kerja Puskesmas Sukowono Kabupaten Jember. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga di wilayah kerja Puskesmas Sukowono memiliki nilai dan keyakinan yaitu pada kategori rendah (39,2%), akan tetapi sebagian besar keluarga di wilayah kerja Puskesmas Sukowono telah mengakses dan menggunakan jamban sehat (69,8%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara nilai dan keyakinan keluarga dengan akses dan penggunaan jamban sehat keluarga di wilayah kerja Puskemas Sukowono di Kabupaten Jember dengan nilai p-value <0,05. Diharapkan tenaga kesehatan memberikan sosialisasi terkait pentingnya mengakses dan menggunakan jamban sehat dan melakukan edukasi terkait dampak yang dapat terjadi akibat tidak menggunakan jamban sehat.