Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127974
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorMUAVI, Ahmad Rifqi-
dc.date.accessioned2025-08-28T03:46:15Z-
dc.date.available2025-08-28T03:46:15Z-
dc.date.issued2023-07-05-
dc.identifier.nim172010101089en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127974-
dc.descriptionValidasi_firli_14_agustus_25; Finalisasi oleh Taufik Tgl 28 Agustus 2025en_US
dc.description.abstractInfeksi Entamoeba spp. merupakan masalah kesehatan yang perlu diwaspadai karena masih sering terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia. Penyakit ini merupakan infeksi parasit usus manusia yang disebabkan oleh Entamoeba spp.. Infeksi Entamoeba spp. memiliki distribusi di seluruh dunia. Prevalensi infeksi Entamoeba spp. mencapai 50 juta kasus dan 100.000 kematian setiap tahunnya. Prevalensi infeksi Entamoeba spp. di Indonesia cukup tinggi yaitu berkisar antara 8-18%. Pada tahun 2020, kasus diare dengan salah satu penyebabnya adalah infeksi Entamoeba spp. sebanyak 1.076.555 di Jawa Timur, sedangkan kasus di Kabupaten jember sebanyak 20,228 kasus. Tingginya kasus infeksi Entamoeba spp. dapat menimbulkan dampak meskipun pada umumnya infeksi yang disebabkan tidak menimbulkan gejala, namun pada beberapa kasus dapat berkembang menjadi infeksi yang berat seperti kolitis dan abses liver. Gejala yang sering ditimbulkan pada penyakit kolitis yang disebabkan oleh Entamoeba spp. yaitu berupa diare berat bahkan amebic colitis. Keterbatasan fasilitas sanitasi seperti jamban dan penggunaan air sungai sebagai kebutuhan air minum sehari-hari dapat meningkatkan risiko terinfeksi Entamoeba spp.. Kabupaten Jember memiliki angka kepemilikan jamban yang rendah dengan persentase sebesar 38% dari 697.098 kepala keluarga dan masih memiliki kebiasaan buang air besar sembarangan. Penelitian ini perlu dilakukan dengan tujuan identifikasi kasus infeksi Entamoeba spp. serta mempelajari hubungan dengan faktor-faktor reisikonya. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian crosssectional dengan pendekatan analitik observasional. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Mumbulsari dan Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember. Pemeriksaan feses dilakukan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2021 sampai bulan Mei 2022. Pengisian data kuesioner dilakukan secara langsung dengan melakukan wawancara kepada subjek penelitian. Pertanyaan pada kuesioner penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan higiene, serta sanitasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel feses dari seluruh subjek penelitian yang telah bersedia mengikuti penelitian di Kecamatan Mumbulsari dan Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pemeriksaan Entamoeba spp. pada sampel feses menggunakan metode sedimentasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling. Analisis data dilakukan secara dua tahap, yaitu analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda dengan menggunakan aplikasi JMP analysis statistic. Berdasarkan hasil input data kuesioner faktor sosiodemografi didapatkan data mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (62,5%), berusia dewasa (26-45 tahun) (28,12%), memiliki tingkat pendidikan rendah (51%), dan tidak bekerja (35,42%). Data kuesioner dari faktor higiene didapatkan mayoritas responden memiliki kebiasaan makan makanan mentah (97,92%), minum air yang telah dimasak (93,75%), tidak pernah minum air yang belum dimasak (72,92%), memiliki kebiasaan memotong kuku (68,75%), mencuci tangan dengan air mengalir (79,17%), mencuci tangan dengan sabun setelah BAB (85,42%), serta mencuci tangan sebelum mengolah makanan (81,25%). Mayoritas responden juga memiliki kebiasaan BAB di jamban (56,25%). Hasil input data kuesioner pada faktor sanitasi didapatkan mayoritas responden menggunakan air bersih untuk kebutuhan seharihari (96,88%), memiliki saluran pembuangan limbah (82,29%), dengan saluran pembuangan limbah dalam kondisi tertutup (91,21%), memiliki aliran terpisah antar saluran pembuangan limbah (76,04%), memiliki kebiasaan berkebun atau kontak dengan tanah dengan frekuensi sering (56,25%), kondisi sanitasi rumah responden juga mayoritas telah memiliki jamban dalam rumah (59,38%) dengan saluran pembuangan menuju septic tank (70,31%), serta pengaturan jarak septic tank dengan sumber air > 10 meter (56,45%). Hasil analisis bivariat didapatkan Faktor sosiodemografi berupa tingkat pendidikan rendah (p=0,093), faktor higiene berupa kebiasaan buang air besar selain di jamban (p=0,023), dan faktor sanitasi berupa kepemilikan jamban dalam rumah (p=0,053) merupakan faktor risiko yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kasus infeksi Entamoeba spp. (p<0,25). Hasil analisis multivariat didapatkan variabel lokasi buang air besar selain di jamban memiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap kasus infeksi Entamoeba spp. (OR:9,809 95%CI: 2,21-43,48, p:0,0009). Hasil penelitian menunjukkan jumlah sampel feses yang positif ditemukan Entamoeba spp. sebesar 14 sampel (14,58%) dari jumlah total 96 sampel. Tingkat pendidikan yang rendah, lokasi buang air besar selain di jamban, dan kepemilikan jamban dalam rumah memiliki pengaruh yang signifikan dalam menyebabkan infeksi Entamoeba spp.. Faktor risiko utama yang paling berpengaruh menyebabkan infeksi Entamoeba spp. adalah lokasi buang air besar. Berdasarkan hasil penelitian tersebut perlu dilakukan penelitian selanjutnya mengenai adanya faktor lain yang memiliki risiko terjadinya kasus infeksi Entamoeba spp.. Untuk subjek penelitian, perlu menghindari kebiasaan buang air besar selain di jamban agar terhindar dari kasus infeksi Entamoeba spp., dikarenakan lingkungan yang telah terkontaminasi merupakan sumber utama penularan kasus infeksi Entamoeba spp. serta perlu dilakukannya penyuluhan berupa edukasi yang bertujuan untuk menumbuhkan kepedulian tentang perilaku hidup bersih dan sehat, menjaga higiene pribadi, serta perbaikan fasilitas jamban, dikarenakan daerah yang diteliti merupakan daerah berisiko tinggi penularan infeksi Entamoeba spp..en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectHIGIENEen_US
dc.subjectSANITASIen_US
dc.subjectSOSIODEMOGRAFIen_US
dc.subjectENTAMOEBA SPPen_US
dc.titleFaktor Sosiodemografi, Higiene, dan Sanitasi pada Kasus Infeksi Entamoeba spp. di Kecamatan Mumbulsari dan Sukowono Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. dr. Wiwien Sugih Utami, M.Sc.en_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Kristianningrum Dian Sofiana, M.Biomeden_US
dc.identifier.validatorValidasi_firli_14_agustus_25en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Medical

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
doc.pdf
  Until 2028-05-14
1.35 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools