Analisis Kekuatan Bending Hasil 3D Printing Berbahan PLA (Polylactic Acid) dan Titanium

Abstract

Teknologi manufaktur telah mengalami kemajuan signifikan dengan adanya berbagai inovasi, salah satunya adalah 3D printing. Perkembangan 3D printing telah diterapkan dalam berbagai sektor. Salah satu inovasi terkini dalam 3D printing adalah penggunaan campuran logam dalam pembuatan filamen. Dalam penelitian ini, dilakukan inovasi dengan menggunakan filamen yang terdiri dari PLA dan titanium. Proses pencetakan dilakukan dengan memperhatikan suhu nozzle temperature, print speed, dan layer height sebagai parameter yang diatur. Selanjutnya, dilakukan pengujian bending untuk menentukan kombinasi parameter 3D printing yang dapat menghasilkan kekuatan bending paling optimal. Penelitian ini menggunakan metode Taguchi dengan tujuan meningkatkan kualitas produk dan mengurangi biaya fabrikasi. Digunakan matriks orthogonal L4(2)3 yang akan menghasilkan empat kombinasi eksperimen, dan setiap eksperimen diulang tiga kali, sehingga total terdapat dua belas spesimen. Setelah data hasil pengujian bending diperoleh, dilakukan pengolahan data menggunakan Analisis of Variance (ANOVA). Tujuan dari pengolahan data ini adalah untuk mengidentifikasi parameter-parameter yang secara signifikan mempengaruhi kekuatan bending hasil pengujian. Kombinasi parameter yang menghasilkan nilai kekuatan bending optimal pada penelitian ini adalah nozzle temperature sebesar 230 ⁰C, print speed sebesar 20 mm/s, dan layer height sebesar 0,3 mm. Dengan nilai kekuatan bending tertinggi sebesar 7,13 MPa dan terendah sebesar 2,16 MPa. Kombinasi faktor yang berkontribusi secara signifikan terhadap hasil kekuatan bending yaitu, Nozzle temperature sebesar 52,84 %, print speed sebesar 15,91 %, dan layer height sebesar 1,80 %