Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127762
Title: | Penerapan Teknik Smooth Cutting pada Film Fiksi Layang Angan |
Authors: | HENDRIKA, Yokhebed Rose |
Keywords: | Smooth Cutting The Rule of Six Film Layang Angan Kekaryaan |
Issue Date: | 27-Jul-2023 |
Publisher: | Fakultas Ilmu Budaya |
Abstract: | Film adalah sebuah bentuk karya audio visual, yang merupakan perwujudan dari berbagai rangkaian hasil pemikiran, seperti sudut pandang, perasaan, yang dikemas begitu rupa dalam suatu cerita, rangkaian peristiwa, atau kejadian, sehingga film merupakan representasi dari esensi kehidupan. Pengkarya membuat film atas dasar kegelisahan mengenai fenomena yang terjadi di Ambulu tempat pengkarya tinggal, termasuk dari pengalaman pribadi atau melihat dan mendengar pengalaman orang lain. Melalui film ini, pengkarya berharap dapat menghadirkan pengalaman baru bagi penonton tentang kehidupan di desa, dan mengajak penonton untuk merasakan kekhawatiran yang dialami sang tokoh dalam film ini. Film ini bercerita tentang kehidupan seorang pemuda, bernama Hari yang tinggal di sebuah desa Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember. Dia hidup berdua bersama adik laki-lakinya Wahyu, setelah ditinggal oleh ibunya yang meninggal. Hari bekerja menggarap layangan, serta perkerjaan serabutan lainnya untuk menafkahi sang adik yang akan masuk SMP. Pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak dapat menyukupi semua kebutuhan serta semua hasrat yang dimiliki Wahyu, sehingga Hari berpikir untuk menjadi pekerja migran demi meraih semua itu. Penyampaian dalam film ini dikemas menggunakan penerapan Teknik smooth cutting. Film Layang Angan berdurasi 67 menit dengan menggunakan Bahasa Jawa. Film ini termasuk dalam genre drama. Proses penciptaan film ini dilalui dengan tiga tahapan, yaitu praproduksi, produksi, dan pasca produksi. Tahap pertama dimulai dengan pengembangan naskah yang sudah ditulis oleh rekan pengkarya selaku sutradara dan penulis naskah. Kemudian bedah naskah bersama kru serta penyampaian penerapan Teknik smooth cutting, dan terakhir membuat treatment editing. Tahap berikutnya adalah produksi film. Pengkarya memiliki tugas berangkap sehingga dibantu oleh asisten penyunting gambar, dan DIT (Digital Image Technician). Pengkarya memberikan arahan kepada asisten penyunting gambar mengenai administrasi materi film dan sinkronasi gambar dan suara, dan juga mendampingi serta berdiskusi dengan DIT terkait denganhasil materi film yang sudah didapatkan. Kemudian pengkarya mulai melakukan penyuntingan gambar offline. Proses tersebut meliputi transfer materi film ke komputer, melakukan pengecekan ulang administrasi offline materi film, pengecekan ulang sinkronasi gambar dan suara, assembly, rought cut, preview rought cut, fine cut, dan picture lock. Terakhir dalam tahap pascaproduksi, Pengkarya melakukan penyuntingan gambar tahap online. Tahapan tersebut meliputi beberapa proses diantaranya adminstrasi online, render file yang dibutuhkan untuk grafik, pewarnaan, mixing sound, dan musik ilustrasi, render guidemov dan pewarnaan pada film, serta rendering file secara keseluruhan atau mastering. |
Description: | Validasi_firli_4_agustus_25 :: Finalisasi unggah file repositori tanggal 9 Agustus 2025_Kurnadi |
URI: | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127762 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge) |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
REPO ROSE.pdf Until 2028-08-08 | Yokhebed Rose Hendrika_160110401016 | 1.26 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools