Peran Pemimpin dalam Pengembangan Agribisnis Buah Naga pada Kelompok Tani di Desa Jambewangi Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi

Abstract

Pengembangan Agribisnis buah naga dapat diartikan sebagai proses untuk meningkatkan keuntungan bagi pelaku agribisnis dengan target akan memperoleh nilai tambah secara ekonomi dan manfaat. Keberhasilan kelompok tani tidak lepas dari peran seorang ketua kelompok sebagai pemimpin untuk mengatur kelompok agar mencapai tujuan kelompok yaitu berkembangnya agribisnis. Kelompok Tani Pucangsari merupakan salah satu kelompok tani tingkat lanjut yang berada di Desa Jambewangi yang berdiri sejak tahun 2007 dengan 72 anggota. Kelompok tani ini mayoritas menanam buah naga dan memiliki banyak sertifikasi organik. Buah naga yang di budidayakan oleh anggota kelompok tani terdiri dari buah naga organik dan buah naga non-organik. Pengadaan sarana produksi juga disesuaikan dengan jenis buah naga yang dibudidayakan. Pengadaan sarana produksi pupuk, pestisida dan obat-obatan untuk tanaman buah naga di Kelompok Tani Pucangsari masih membeli secara mandiri di toko pertanian. Pengadaan sarana bibit buah naga anggota kelompok tani mendapatkan dari tanaman sebelumnya. Anggota kelompok tani tidak semua membudidayakan buah naga secara organik. Aggota kelompok hanya menjual buah naga segar saja tidak ada yang mengolah buah naga menjadi produk olahan. Anggota kelompok rata-rata menjual hasil panen buah naganya hanya ke pengepul. Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti ingin menganalisis Peran Pemimpin dalam Pengembangan Agribisnis Buah Naga pada Kelompok Tani di Desa Jambewangi Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini mengacu pada teori Minzberg (1973) peran pemimpin dalam organisasi ada 3 yaitu peran interpersonal, Informasional dan pengambil keputusan dan teori Saragih (2010) sistem agribisnis terdiri dari subsistem yaitu subsistem pengadaan sarana produksi, subsistem usahatani, subsistem pengolahan hasil, subsitem pemasaran dan subsistem jasa penunjang. Pemilihan lokasi penelitian dan penentuan informan dilakukan menggunakan pemilihan secara sengaja atau purposive method/purposive sampling yaitu pemilihan lokasi atau informan secara sengaja dengan pertimbangan dan kriteria tertentu. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan yakni analisis Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Peran interpersonal pemimpin kelompok tani dalam pengembangan agribisnis buah naga yaitu (1) bertanggung jawab menjualkan produk olahan, bekerjasama dengan toko buah dan supermarket dan mewakili kelompok pertemuan dengan dinas pertanian. (2) Memotivasi anggota untuk membuat pupuk organik, berusahatani secara organik, mengolah buah naga dan memperluas target pasar. (3) Mengarahkan anggota untuk menggunakan pupuk dan pestisida organik dan berushatani yang lebih baik dan benar (4) dan sebagai penghubung dalam kegiatan sosialisasi, pelatihan dan pemasaran. Peran informasional pemimpin kelompok tani yaitu (1) memberikan informasi terkait agribisnis buah naga melalui WhatsApp, pada saat pertemuan dan secara langsung kepada anggota kelompok. (2) Menerima informasi dengan cara langsung praktek membuat pupuk organik, langsung praktek mengolah buah naga, menerapkan keijakan pemasaran dan hadir dalam mewakili pertemuan kelompok dengan dinas pertanian. (3) Menganalisa informasi dengan cara melihat sumber dan kebenarannya, tujuannya dan dampaknya. Peran pengambil keputusan pemimpin kelompok tani yaitu (1) kebijakan agribisnis buah naga yaitu hanya menerima buah naga Grade A. (2) Pembuat strategi dengan membuat pupuk dan pestisida organik, mempertahankan sertifikasi organik, memasarkan produk yang bagus dan berkualitas dan mengundang penyuluh dalam kegiatan kelompok. (3) Pengembangan inovasi yaitu melalui praktek membuat pupuk organik, mengolah buah naga menjadi berbagai produk dan memperbanyak relasi dan belajar IT pemasaran dan (4) peluang usaha bagi anggota kelompok yaitu menjual pupuk organik dan menjual buah naga olahan.