Studi Penerapan Model Hujan Aliran Menggunakan Metode Mock di Sub DAS Baru Kabupaten Banyuwangi

Abstract

Terbatasnya data debit lapangan akan mempengaruhi pertumbuhan sumber daya air dan penyusunan alokasi air pada suatu DAS, data aliran juga merupakan kendala yang sering muncul saat menganalisis keterseediaan air Salah satu metode untuk menduga. debit suatu DAS adalah denga.n menggunakan model huja.n menjadi debit. Di indonesia, banyak metode yang dapat digunakan, teteapi model mock adalah yang paling umum. Model ini dianggap cukup a.kura.t da.la.m menduga. debit. Fokus penetian ini adalah untuk menentuka.n besar penyimpangan pa.ra.meter model optima.l. Da.la.m studi ka.sus ka.li ini, DAS Baru yang terletak di ka.bupaten Ba.nyuwangi menjadi pilihan. Analisa perhitungan hidrologi untuk metode Mock diawali dengan menghitung curah huja.n rerata. wila.ya.h mengguna.ka.n polygon Thiessen dan menghitung evapotranspirasi menggunakan metode penman Modifika.si. Model Mock merupa.ka.n permodelan hujan sebagai air yang masuk, sedangkan infiltra.si dan evapotranspirasi di modelkan sebagai volume air yang keluar. Tampungan air tanah juga di modelkan sebaga.i volume air yang disimpan dalam tanah Keseluruan air tersebut terkumpul dan menyebabkan limpasa.n permukaan dan alira.n dasa.r. Limpasan total akan dikalikan luasan daerah ta.ngkapa.n a.ir untuk menda.pa.tka.n debit model. Kemudia.n hasil ya.ng diperoleh akan dia.nalisi ka.libra.si dan valida.sinya. mengguna.ka.n RMSE (Root Mean Square Eror) da.n ME (Mean Eror) denga.n syarat mendekati 1 serta. NSE (Na.sh Stuch-Liffe) da.n R² (Koefisien Determinasi) denga.n sya.ra.t da.pa.t mendekati nol (0) maka. dikatakan baik. Hasil da.ri perhitunga.n model mock diperoleh rata.-rata. kalibrasi sela.ma. empat Tahun (2012-2015) dengan RSME sebesar 0,249, ME sebesar 0,03, NSE sebesar 0,86, da.n R² sebesar 0,90. Ra.ta.-rata. validasi medel mock selama empat tahun (2019-2021) dengan RMSE sebesa.r 0,09 ME sebesa.r 0,02, NSE sebesa.r 0,97 dan R² 0,87