Pengaruh Pemberian Hormon Giberelin dan Pupuk Organik Cair Azolla (Azolla pinnata) terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi Robusta

Abstract

Tanaman kopi (Coffea sp.) merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting dalam perekonomian nasional. Produktivitas khususnya kopi robusta, mengalami peningkatan fluktuatif dari tahun 2019 - 2022 yaitu sebesar 760 kg/ha - 840 kg/ha. Meningkatnya produktivitas kopi robusta dalam setiap tahunnya masih dikatakan rendah, sebab potensi hasil kopi robusta unggul mampu mencapai 2500-3000 kg/ha. Masalah utama yang terjadi dalam rendahnya produktivitas kopi terutama pada perkebunan rakyat yaitu penggunaan bibit tidak unggul. klon tidak bersertifikat, kondisi tanaman kopi sudah masa tua atau tidak masa produktif. Klon unggul yang digunakan pada penelitian ini yaitu klon BP 308 dengan keunggulan batang bawah memiliki perakaran yang kuat, tahan terhadap serangan nematoda dan parasit. Produktivitas kopi robusta yang masih rendah juga dipengaruhi oleh rendahnya kemampuan petani dalam teknik budidaya kopi sehingga tidak sesuai anjuran dan petani mengalami kendala keterbatasan modal. Upaya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan bibit yang unggul dan cepat siap pindah tanam ke lahan selain dengan pemilihan bibit yang berkualitas tinggi dan bersertufikat serta budidaya yang baik antara lain dengan pemberian hormon (ZPT) Giberelin dan POC azolla. Giberelin berfungsi memacu pertumbuhan tanaman. Jika giberelin diberikan pada tanaman, peningkatan pembelahan sel dan pertumbuhan sel maka akan terjadi pemanjangan batang dan perkembangan daunnya berlangsung lebih cepat, sehingga laju fotosintesis meningkat dan terjadi peningkatan keseluruhan tumbuhan, termasuk akar. Pupuk organik cair azolla adalah larutan dari hasil pembusukan atau fermentasi yang bersal dari tanaman azolla. Azolla merupakan jenis tanaman yang banyak ditemukan pada lingkungan persawahan, mudah dibudidayakan dan murah. Pupuk cair lebih mudah terserap oleh tanaman karena unsur- unsur di dalamnya sudah terurai. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) split-plot. 12 kombinasi perlakuan, 3 kali ulangan dan 36 unit percobaan. Faktor petak utama konsentrasi hormon giberelin yang terdiri dari 4 taraf yaitu G0 (0 ppm) (kontrol), G1 (50 ppm), G2 (100 ppm), G3 (150 ppm). Faktor anak petak dosis pupuk cair organik azolla yang terdiri dari 3 taraf yaitu A0 (0 ml) (kontrol), A1 (200 ml) dan A2 (400 ml). Variabel pengamatan yang diamati antara lain, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun dan panjang akar, volume akar, berat basah bibit dan berat kering bibit dan pengamatan faktor lingkungan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance), apabila terdapat pengaruh yang berbeda nyata akan dilakukan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan taraf ɑ=5%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi yang berpengaruh nyata antara perlakuan konsentrasi ZPT giberelin dan dosis POC azolla terhadap seluruh variabel pengamatan. Perlakuan faktor konsentrasi ZPT giberelin memberikan pengaruh tidak nyata terhadap seluruh variabel pengamatan. Perlakuan faktor dosis POC azolla memberikan pengaruh tidak nyata terhadap variabel tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun dan panjang akar, sedangkan pada variabel berat basah bibit memberikan pengaruh nyata dan pada variabel volume akar dan berat kering bibit memberikan pengaruh sangat nyata.