Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127202
Title: Pengaruh Metode Ekstraksi Maserasi dan Ultrasonikasi Terhadap Kadar Skopoletin Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.)
Authors: RIHHADATUL'ASIY, Alya
Keywords: Mengkudu
Skopoletin
Ultrasonikasi
Maserasi
Issue Date: 20-Jan-2025
Publisher: Farmasi
Abstract: Buah mengkudu merupakan salah satu tanaman obat kaya akan khasiat yang dipercaya memiliki aktivitas antihipertensi, antioksidan, antiinflamasi, dan antidiabetes. Buah mengkudu mengandung golongan senyawa meliputi antrakuinon, alkaloid, flavonoid, tanin, steroid, saponin, dan fenol. Senyawa fenol merupakan salah satu senyawa utama yang terdapat pada buah mengkudu dengan skopoletin sebagai senyawa identitas. Senyawa identitas merupakan senyawa dalam suatu tanaman yang berfungsi untuk identifikasi dan standarisasi. Struktur senyawa skopoletin terdiri atas beberapa gugus fungsi meliputi gugus hidroksi, eter, keton, rangkap alkena, dan 2 buah cincin benzena. Metode ekstraksi, jenis pelarut, rasio simplisia dengan pelarut, dan waktu ekstraksi merupakan faktor yang berpengaruh terhadap hasil ekstraksi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi terhadap rendemen dan kadar skopoletin dalam ekstrak buah mengkudu. Simplisia buah mengkudu diekstrak menggunakan metode maserasi dan ultrasonikasi. Ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan variasi pelarut etanol 50%, 70% dan 96% serta variasi waktu 15, 24, dan 48 jam. Sementara itu, ekstraksi dengan metode ultrasonikasi menggunakan rasio simplisia:pelarut 1:10, 1:15, dan 1:20 dengan variasi waktu 15, 30, dan 45 menit. Penentuan rendemen dilakukan melalui penimbangan bobot ekstrak kental yang dibagi dengan bobot simplisia. Sementara itu, penentuan kadar skopoletin dalam ekstrak buah mengkudu dilakukan dengan metode HPLC. Hasil yang didapat dari analisis HPLC berupa area puncak yang kemudian dimasukkan ke dalam persamaan regresi linier standar skopoletin sehingga didapat kadar skopoletin dengan satuan mg/g simplisia. Rendemen ekstrak buah mengkudu teroptimal didapatkan dari metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dan waktu 18 jam dengan rata-rata rendemen berturut-turut sebesar 30,7887±0,5982 dan 27,2154±3,2581;. Sementara itu, rendemen ekstrak buah mengkudu teroptimal yang didapatkan dari metode ultrasonikasi menggunakan rasio 1:20 dan waktu 15 menit dengan rata-rata rendemen berturut-turut sebesar 40,3418±0,8794 dan 36,1195±2,6357. Kadar skopoletin dalam ekstrak buah mengkudu teroptimal didapatkan dari metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dan waktu 48 jam dengan ratarata kadar berturut-turut sebesar 0,2552±0,0031 dan 0,3244±0,0070 mg/g. Sementara itu, kadar skopoletin dalam ekstrak buah mengkudu teroptimal yang didapatkan dari metode ultrasonikasi menggunakan rasio 1:15 dan waktu 45 menit dengan rata-rata kadar berturut-turut sebesar 0,2671±0,0011 dan 0,3020±0,0055 mg/g. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa konsentrasi pelarut dan rasio simplisia dengan pelarut berpengaruh signifikan terhadap rendemen ekstrak buah mengkudu, namun waktu ekstraksi tidak memiliki pengaruh signifikan. Sementara itu, variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kadar skopoletin dalam ekstrak buah mengkudu meliputi konsentrasi pelarut, rasio simplisia dengan pelarut, dan waktu ekstraksi.
Description: Finalisasi unggah file repositori tanggal 7 Juli 2025_Kurnadi
URI: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127202
Appears in Collections:UT-Faculty of Pharmacy

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
212210101156_Alya Rihhadatul'asiy.pdf
  Until 2030-01-20
2.61 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools