Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127170
Title: | Pengaruh Dua Variasi Penaung pada Sistem Agroforestri Berbasis Kopi terhadap Keanekaragaman Musuh Alami Hama Kopi di Desa Pace Kabupaten Jember |
Authors: | ROSITA, Mitayuni Faur |
Keywords: | Variasi Penaung Sistem Agroforestri Hama Kopi |
Issue Date: | 16-Jan-2025 |
Publisher: | Fakultas Pertanian Universitas Jember |
Abstract: | Agen pengendali hayati yang dapat digunakan untuk mengatasi serangan hama adalah musuh alami. Beberapa contoh musuh alami yang digunakan sebagai agen pengendali hayati adalah serangga predator dan parasitoid. Keberadaan serangga musuh alami di lahan dipengaruhi oleh sistem pertanian yang diterapkan. Sistem agroforestri merupakan sistem pertanian yang mengombinasikan tanaman semusim dengan tanaman berkayu atau tanaman tahunan dalam hamparan lahan yang sama disertai dengan pengaturan ruang dan waktu. Penerapan sistem agroforestri bermanfaat untuk menciptakan habitat yang baik bagi musuh alami dan sumber makanan yang melimpah bagi musuh alami sehingga mempengaruhi populasi dan keanekaragamannya. Namun, penelitian mengenai pengaruh tanaman penaung terhadap keanekaragaman musuh alami hama kopi belum pernah dilakukan di Desa Pace, oleh karena itu penelitian ini penting untuk dilakukan. Penelitian dilakukan di dua lahan agroforestri kopi dengan variasi penaung yang berbeda yaitu penaung sengon (Paraserianthes falcataria) dan lamtoro (Leucaena leucocephala). Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling menggunakan yellow pan trap, trap atraktan, dan pengamatan secara langsung serangga musuh alami pada tanaman kopi. Perangkap diletakkan pada diagonal lahan dengan tujuan agar perangkap terdistribusi secara merata dan merepresentatif keanekaragaman serangga musuh alami pada lahan penelitian. Kriteria tanaman kopi yang dijadikan titik sampel adalah 1) memiliki jenis kopi yang sama pada setiap lahan penelitian, 2) tanaman kopi telah berbuah, 3) terdapat bagian tanaman kopi dengan ciri – ciri terserang oleh hama kopi. Serangga musuh alami yang didapatkan diidentifikasi hingga tingkat Famili kemudian ditabulasi pada Microsoft Excel. Analisis data yang digunakan adalah Indeks Nilai Penting, Indeks Keanekaragaman Jenis Shanon Wienner (H’), Indeks Kemerataan Jenis Evennes (E), Indeks Kekayaan Jenis Margalef (Dmg), Uji Shapiro-Wilk Normality, Uji Korelasi Pearson, dan Analisis Korelasi Fisik-Lingkungan. Serangga musuh alami yang ditemukan pada kedua lahan penelitian yaitu 14 Famili dengan individu sejumlah 287. Serangga musuh alami pada lahan agroforestri kopi naungan sengon sebanyak 11 Famili dengan individu sejumlah 252, sedangkan serangga musuh alami pada agroforestri kopi naungan lamtoro sebanyak 13 Famili dengan individu sejumlah 135. Formicidae merupakan Famili serangga musuh alami yang paling banyak ditemukan pada kedua lahan penelitian. Formicidae paling banyak ditemukan di lahan penelitian karena Famili Formicidae dapat hidup pada berbagai habitat dengan syarat terdapat sumber makanan yang minimal mengandung protein dan gula. Vegetasi pohon yang ditemukan pada lahan agroforestri kopi naungan sengon sebanyak 5 jenis dengan individu sejumlah 358 pohon, sedangkan vegetasi pohon pada agroforestri kopi dengan naungan lamtoro sebanyak 6 jenis pohon dengan individu sejumlah 224 pohon. Nilai uji korelasi Pearson tanaman pohon pada naungan sengon menunjukkan Pvalue = 0,014 dan nilai koefisien korelasinya 0,999. Nilai uji korelasi tanaman pohon pada naungan lamtoro menunjukkan Pvalue = 0,011 dan nilai koefisien korelasinya 0,999 (Tabel 4.8). Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah individu tanaman pohon baik pada agroforestri kopi dengan naungan sengon maupun agroforestri kopi dengan naungan lamtoro memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap jumlah individu serangga musuh alami. Famili serangga musuh alami dengan Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi adalah Formicidae, pada agroforestri kopi naungan sengon memiliki INP sebesar 86,66% (yellow pan trap), 41,97% (trap atraktan), dan 142,16% (metode pengamatan langsung), pada agroforestri kopi naungan lamtoro memiliki INP sebesar 56,61% (yellow pan trap), 61,93% (trap atraktan), dan 140,38% (metode pengamatan langsung). Indeks ekologi serangga musuh alami menunjukkan indeks keanekaragaman jenis termasuk kategori rendah hingga sedang, indeks kemerataan jenis termasuk sedang hingga tinggi, dan indeks kekayaan jenis termasuk kategori rendah hingga sedang. Vegetasi pohon dengan INP tertinggi pada agroforestri kopi naungan sengon adalah sengon (143,46%) dan kopi (104,03%), sedangkan pada agroforestri kopi naungan lamtoro adalah kopi (116,68%) dan lamtoro (99,22%). Indeks ekologi vegetasi pohon menunjukkan indeks keanekaragaman jenis termasuk kategori rendah, indeks kemerataan jenis termasuk kategori rendah hingga sedang, dan indeks kekayaan jenis termasuk kategori rendah. |
Description: | Finalisasi unggah file repositori tanggal 7 Juli 2025_Kurnadi |
URI: | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127170 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Agriculture |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Mitayuni Faur Rosita_Repository.pdf Until 2030-02-06 | Mitayuni Faur Rosita_211510501003 | 3.01 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools