Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127143
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | FENITA, Selia | - |
dc.date.accessioned | 2025-07-07T01:04:25Z | - |
dc.date.available | 2025-07-07T01:04:25Z | - |
dc.date.issued | 2023-07-12 | - |
dc.identifier.nim | 180910101022 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127143 | - |
dc.description.abstract | Gerakan feminis #MeToo merupakan kampanye untuk melawan segala bentuk pelecehan dan kekerasan seksual yang melanda Mesir. Gerakan #MeToo berasal dari Amerika Serikat pada tahun 2006, digagas oleh seorang aktivis sosial bernama Tarana Burkee. Gerakan #MeToo mendapat momentum kembali sebagai gerakan advokasi pada tahun 2017. Gerakan #MeToo melanda Mesir pada tahun 2020, disebabkan tingginya angka pelecehan dan kekerasan seksual di Mesir. Mesir menempati urutan pertama dari sebelas negara di dunia Arab dalam hal pelecehan seksual berdasarkan sebuah survei tahun 2020 oleh Parameter Arab. Para korban pelecehan dan kekerasan seksual di Mesir masih mengalami kebisuan dalam melaporkan kejahatan yang telah diterimanya. Hal tersebut yang kemudian menciptakan gelombang baru gerakan #MeToo untuk memperjuangkan keadilan bagi korban. Penelitian berjenis kualitatif deskriptif ini ditujukan untuk mengetahui gerakan #MeToo dalam menuntut keadilan bagi korban pelecehan dan kekerasan seksual di Mesir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kampanye gerakan #MeToo di Mesir dilakukan dengan memobilisasi sumber daya yang ada, yakni sumber daya budaya melalui media sosial (akun instagram @assaultpolice). Sumber daya tersebut berperan untuk memperkuat suara para penyintas, menciptakan platform, sebagai katalis untuk mengorganisir protes, aksi dan bentuk aktivisme lainnya, mengadvokasi para penyintas, membentuk wacana politik hingga mendorong reformasi hukum dan sosial untuk untuk memperkuat perlindungan bagi para korban. Gerakan #MeToo di Mesir berhasil mendapat tanggapan dari pemerintah dengan disahkannya undang-undang untuk melindungi identitas perempuan yang melaporkan pelecehan atau penyerangan seksual. | en_US |
dc.description.sponsorship | Drs. Sus Eko Zuhri Ernada, Grad.Dipl.IR.,M.A., CIQaR, CIQnR Dr. Linda Dwi Eriyanti, S.Sos.,M.A | en_US |
dc.language.iso | en_US | en_US |
dc.publisher | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | en_US |
dc.subject | gerakan #MeToo, pelecehan dan kekerasan seksual, mobilisasi sumber daya. | en_US |
dc.subject | gerakan #MeToo | en_US |
dc.subject | pelecehan dan kekerasan seksual | en_US |
dc.subject | mobilisasi sumber daya | en_US |
dc.title | Gerakan Feminis “#Metoo” dalam Menuntut Keadilan Bagi Korban Pelecehan dan Kekerasan Seksual di Mesir | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Hubungan Internasional | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Drs. Sus Eko Zuhri Ernada, Grad.Dipl.IR.,M.A., CIQaR, CIQnR | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Dr. Linda Dwi Eriyanti, S.Sos.,M.A | en_US |
dc.identifier.validator | validasi_repo_ratna_Juli 2025 | en_US |
dc.identifier.finalization | 0a67b73d_2025_07_tanggal 07 | en_US |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Social and Political Sciences |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Skripsi Selia Fenida Final.pdf Until 2029-09-16 | 999.66 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools