Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/126849
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorASMITA, Ayu-
dc.date.accessioned2025-06-30T02:27:38Z-
dc.date.available2025-06-30T02:27:38Z-
dc.date.issued2024-07-02-
dc.identifier.nim2323111011003en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/126849-
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 30 Juni 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractPenyakit pernapasan pada anak merupakan masalah serius yang berkontribusi terhadap angka kesakitan dan kematian pada anak (Sakila Ersa Putri, 2023). Salah satu penyebab infeksi saluran pernapasan yang sering ditemukan pada anak adalah Bronkopneumonia (Arufina, 2019). Bronkopneumonia disebut juga penumonia lobular yaitu peradangan aparenkim paru yang disebabkan oleh berbagai sumber etiologi, antara lain bakteri, virus, jamur, dan benda asing (Afifah et al., 2023). UNICEF dan WHO juga melaporkan bahwa Bronkopneumonia menjadi penyebab kematian tertinggi pada balita melebihi penyakit lain seperti Campak, Malia dan AIDS (Siregar, 2020). Bronkopneumonia merupakan pada anak dan balita di Indonesia termasuk 10 penyakit terbesar di Indonesia yang mencapai persentase 22,23%. Sedangkan Bronkopneumonia di Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia sebagai penyakit tropis tertinggi (Alaydrus, 2018). Penemuan kasus Pneumonia yang di dalamnya termasuk Bronkopneumonia di Jawa Timur mencapai persentase 50,3% dengan jumlah kasus 77.203 anak. Intervensi mandiri yang dapat diberikan yaitu fisioterapi dada yaitu untuk memperlancar ventilasi, meningkatkan kadar hemoglobin, meningkatkan saturasi oksigen serta mengurangi sesak napas pada anak. Menganalisis pemberian fisioterapi dada pada anak dengan masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif fi Ruang Aster RSD Dr. Soebandi Jember. Studi kasus untuk mengeksplorasi dan menganalisis masalah keperawatan dengan intervensi. Jumlah sampel adalah 1 pasien dengan diberikan intervensi fisioterapi dada sebanyak 2 kali sehari dengan durasi 10-15 menit dengan kombinasi postural dranase dan pemberian Combiven melalui nebulizer yang kemudian dilakukan evaluasi sebelum dan setelah tindakan. Intervensi fisioterapi dada pada pasien dapat memperbaiki status oksigenasi seperti saturasi oksigen, pola napas, menurunkan rochi dan produksi sputum. Fisioterapi dada dapat menjadi intervensi mandiri keperawatan yang efektif untuk mengatasi masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektifen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectBronchopneumoniaen_US
dc.subjectFisioterapi dadaen_US
dc.subjectBersihan Jalan Napasen_US
dc.titleFisioterapi Dada pada Anak Bronkopneumonia dengan Masalah Keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif di Ruang Aster RSD Dr. Soebandi Jemberen_US
dc.title.alternativeChest Physiotherapy For Bronchopneumonia With Ineffective Airway Clearance p Problems in The Aster Room, RSD Dr. Soebandi Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Profesi Nersen_US
dc.identifier.pembimbing1Ns. Nuning Dwi Merina, S.Kep., M.Kep.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_Juni 2025en_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Nursing

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
doc (1).pdf
  Until 2029-08-01
Ayu Asmita_2323111010031.65 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools