Studi Rekonfigurasi Jaringan Distribusi 20 kV di Wilayag Klayu pada Penyulang Gumitir untuk Mengurangi Susut Tegangan

Abstract

Dalam saluran distribusi primer terdapat beberapa konstruksi yang digunakan dalam proses penyaluran yaitu diudara dan dalam tanah yang masing masing kontruksi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penyaluran listrik dari GI menuju ke pusat pelanggan. Dari saluran tersebut masing masing memiliki panjang hantaran yang berbeda. Semakin panjang saluran distribusi dapat mengakibatkan jatuh tegangan dan rugi daya yang semakin besar. Seperti permasalahan yang terdapat di wilayah kerja PT.PLN (Persero) UP3 Jember misalnya pada penyulang gumitir yang memiliki panjang saluran hingga 106,278 kms. Dimana untuk tegangan penyaluran sisi mengalami penurunan atau drop mencapai 17,78 kV atau sekitar 11,36% dari tegangan outgoing gardu induk jember yang bernilai 20 kV. Dari kondisi tersebut nilai jatuh tegangan yang dihasilkan melebihi standar yang telah ditetapkan SPLN yaitu 10%. Sehingga diperlukan langkah serta solusi agar tegangan pelayanan berada pada standar SPLN salah satunya dengan cara rekonfigurasi jaringan. Rekonfigurasi jaringan merupakan solusi paling efisien baik dari segi perencanaan dan pembiayaan karena tanpa harus membangun penyulang atau saluran baru dapat menekan nilai jatuh tegangan. Hasil dari rekonfigurasi jaringan yang dilakukan pada penyulang gumitir terbukti dapat menurunkan jatuh tegangan yang mulanya ujung saluran 17,78 kV meningkat menjadi 18,33 kV atau setara dengan 8,4%. Dengan adanya rekonfigurasi tersebut juga dapat dapat memperpendek saluran, menurunkan nilai beban, dan rugi daya pada sebuah saluran distribusi tegangan menengah 20 kV.