Kuantifikasi Kontribusi Feedzone Berdasarkan Survei PTS Flowing pada Sumur JTG-3 dan GMB-2 Lapangan Panas Bumi Karaha

Abstract

Lapangan Panas Bumi Karaha atau Lapangan Karaha merupakan lapangan aktif produksi milik PT Pertamina Geothermal Energy yang memiliki masalah produksi yakni scaling dari residu hasil korosi yang disebabkan oleh terdapatnya kandungan asam pada reservoir lapangan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi produksi pada sumur JTG-3 dan GMB-2 di Lapangan Karaha yang didapatkan dari hasil survei PTS flowing serta dari sampel geokimia. Penelitian dimulai dengan meninjau data survei PTS serta data pemboran untuk menentukan massrate dari masing-masing sumur dan potensi produksi listrik kemudian dilanjutkan dengan meninjau data geokimia untuk mengetahui kondisi sumur serta reservoir. Hasil menunjukan bahwa terjadi penurunan angka produksi pada sumur JTG-3 dari 102 t/hr massrate dengan dryness 37% di tahun 2018 menjadi 43 t/hr dengan dryness 29% di tahun 2022. Selain itu sumur GMB-2 tidak memiliki data produksi terbaru, namun di tahun 2019 produksinya mencapai 64 t/hr massrate yang mana jauh lebih tinggi dibanding sumur JTG-3 mengingat sumur GMB-2 merupakan sumur 1 fasa yang mana drynessnya akan diasumsikan 100%. Setelah itu hasil potensi produksi listrik juga menunjukan hasil yang sejalan dengan massrate steam yang terdapat di masing-masing sumur dimana sumur GMB-2 mencatat potensi tertinggi. Kemudian dari hasil analisis sampel air yang dilakukan dapat diketahui bahwa sumur-sumur yang diteliti mengalami masalah scaling didukung juga hasil kurva kecepatan fluida yang menunjukan hasil yang turbulen, adapun scaling yang terjadi pada sumur-sumur di Lapangan Karaha adalah scaling Fe yang merupakan residu hasil korosi dan SiO2 yang utamanya terdapat pada sumur 2 fasa dengan dryness rendah.