Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/126447
Title: | Proses Berpikir Siswa Tunagrahita Ringan dalam Menyelesaikan Masalah Kontekstual Persegi dan Persegi Panjang Berdasarkan Pemecahan Masalah IDEAL |
Authors: | ISTIQOMAH, Annisa |
Keywords: | Proses berpikir Tunagrahita ringan Pemecahan masalah IDEAL Masalah kontekstual |
Issue Date: | 31-Jul-2024 |
Publisher: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan |
Abstract: | Pendidikan merupakan hak setiap individu tanpa terkecuali, termasuk juga dengan anak berkebutuhan khusus (ABK). Salah satu jenis dari ABK adalah anak dengan kelainan mental-emosional atau yang sering disebut dengan tunagragita. Siswa tunagrahita dibagi menjadi empat yaitu kategori ringan, sedang, berat dan sangat berat. Siswa tunagrahita ringan adalah siswa yang mempunyai IQ 65-80, siswa tunagrahita sedang adalah siswa yang mempunyai IQ 50-65, siswa tunagrahita berat adalah siswa yang mempunyai IQ 35-50, dan siswa tunagrahita sangat berat adalah siswa yang mempunyai IQ di bawah 35. Oleh karena itu, siswa tunagrahita ringan masih diyakini mampu menyelesaikan permasalahan dengan tingkat kesulitan dasar termasuk matematika. Materi dalam matematika terdiri atas beberapa bidang seperti aljabar, aritmatika, geometri, dan statistika. Geometri adalah ilmu yang mempelajari tentang bangun datar. Contoh bangun datar yang sering dijumpai pada lingkungan sekitar adalah persegi dan persegi panjang. Salah satu strategi untuk menyelesaikan masalah matematika yaitu dengan menggunakan pemecahan masalah IDEAL. IDEAL merupakah singkatan dari Identify problem, Define goal, Explore Possible strategies, Anticipate outcomes and act, Look back and learn. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses berpikir siswa tungrahita ringan dalam menyelesaikan masalah kontekstual persegi dan persegi panjang berdasarkan pemecahan masalah IDEAL. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian yaitu 2 orang siswa tunagrahita ringan di SLB-C Taman Pendidikan Asuhan Negeri 1 Branjangan, Bintoro, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Metode pengumpulan data yaitu tes dan wawancara. Instrumen yang digunakan yaitu peneliti, soal tes, dan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil validasi soal tes dan pedoman wawancara didapatkan 𝑉𝑎 yaitu sebesar 2,832 dan dinyatakan valid. Soal tes yang sudah dinyatakan valid kemudian diberikan kepada subjek penelitian. Setelah selesai, subjek diwawancara untuk menggali proses berpikirnya. Hasil dari tes dan wawancara kemudian dianalisis untuk mendeskripsikan proses berpikirnya. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, siswa tunagrahita ringan cenderung melalui seluruh tahapan berpikir menurut Piaget dalam menyelesaikan masalah kontekstual persegi dan persegi panjang berdasarkan pemecahan masalah IDEAL. Proses berpikir menurut Piaget dibagi menjadi empat yaitu disequilibrium, asimilasi, akomodasi dan equilibrium. Adapun proses berpikir kedua subjek sebagai berikut. Pada tahap identify problem (mengidentifikasi masalah), S1 mengalami disequilibrium ketika S1 menjelaskan bahwa belum pernah menjumpai masalah kontekstual sebelumnya, S1 mengalami asimilasi ketika S1 dapat menyebutkan data apa saja yang diketahui tanpa menghiraukan apakah jawaban tersebut benar atau salah, S1 tidak mengalami akomodasi pada tahap mengidentifikasi masalah, dan S1 mengalami equilibrium ketika S1 dapat menjawab mengenai data apa saja yang diketahui dengan benar pada soal nomor 1 sampai 4. Pada tahap define goal (menentukan tujuan), S1 mengalami disequilibrium ketika S1 menjawab pertanyaan secara ragu-ragu pada soal nomor 3, S1 mengalami asimilasi ketika S1 menyebutkan apa yang ditanya pada soal nomor 1 sampai 4 secara spontan, S1 tidak mengalami akomodasi pada tahap menentukan tujuan, dan S1 mengalami equilibrium ketika S1 dapat menyebutkan apa yang ditanya pada soal nomor 1 sampai 4 secara benar. Pada tahap explore possible strategies (mengeksplorasi strategi yang mungkin), S1 mengalami disequilibrium ketika S1 masih merasa bingung dalam membedakan rumus luas dan keliling pada bangun persegi serta dalam menyelesaikan masalah pada soal nomor 4, S1 mengalami asimilasi ketika S1 dapat menggunakan semua data baik yang diketahui maupun yang ditanya serta dapat menjelaskan langkahlangkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah walaupun menggunakan bahasanya sendiri, S1 mengalami akomodasi ketika S1 menyebutkan rumus keliling persegi serta mengubah langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah pada soal nomor 2, dan S1 mengalami disequilibrium ketika S1 mampu menjelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah dengan tepat. Pada tahap anticipate outcomes and act (mengantisipasi hasil dan bertindak), S1 tidak mengalami disequilibrium, S1 mengalami asimilasi ketika S1 dapat menentukan operasi yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah secara benar, S1 tidak mengalami akomodasi, dan S1 mengalami equilibrium ketika S1 dapat menentukan jarak yang ditempuh untuk mengelilingi lapangan, menentukan luas rumput buatan, menentukan panjang renda serta menentukan luas kain. Pada tahap look back and learn (melihat kembali dan belajar), S1 tidak mengalami disequilibrium, S1 mengalami asimilasi ketika S1 mampu memeriksa jawabannya kembali serta mampu memberikan alasan yang tepat dari setiap langkah yang dilalui, S1 tidak mengalami akomodasi, dan S1 mengalami equilibrium ketika S1 mampu memberikan alasan yang tepat dari jawaban yang telah disampaikan. |
Description: | Finalisasi unggah file repositori tanggal 3 Juni 2025_Kurnadi |
URI: | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/126447 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Teacher Training and Education |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
skripsi watermark.pdf Until 2029-07-31 | Annisa Istiqomah_170210101085 | 798.6 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools