Pengaruh Kombinasi Media Tanam Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tiga Varietas Tanaman Buncis Tegak (Phaseolus vulgaris L.)

Abstract

Tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu tanaman holtikultura yang banyak dikonsumsi masyarakat di Indonesia karena memiliki sumber protein dan vitamin yang cukup tinggi. Menurut hasil data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018-2020 produktivitas buncis di Indonesia mengalami fluktuasi, dari tahun ke tahun hasil produktivitasnya tidak stabil. Banyak faktor yang menyebabkan turunnya produktivitas yang belum bisa memenuhi target, diantaranya yaitu kualitas tanah yang semakin menurun. Salah satu upaya untuk mengatasi menurunnya kondisi tanah yaitu melakukan pemilihan jenis media tanam organik yang tepat, selain itu pemilihan varietas tanaman juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil produksi suatu tanaman. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui interaksi antara berbagai kombinasi media tanam dengan beberapa varietas terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman buncis tegak. Penelitian dilaksanakan di Greenhouse Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Jember. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dua faktor. Faktor pertama yaitu berbagai kombinasi media tanam yang terdiri dari 4 perlakuan (M1: Tanah, M2: Tanah : Arang sekam 1:1, M3: Tanah : Cocopeat 1:1, M4: Arang sekam : Cocopeat 1:1), dan faktor kedua yaitu berbagai varietas buncis tegak yang terdiri dari 3 perlakuan (V1: Balitsa 1, V2: Balitsa 2, V3: Balitsa 3). Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdapat 12 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan sehingga sehingga diperoleh sebanyak 36 sampel percobaan. Pengamatan pertumbuhan tanaman dilakukan setiap minggu setelah tanam, pengamatan dilakukan sampai tanaman mencapai 60 HST. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, diameter batang, umur berbunga, diameter polong, Panjang polong, jumlah polong, bobot polong, bobot polong/tanaman, klorofil daun, kadar vitamin C dan kadar protein. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analisys of Varians (ANOVA), dan apabilaُ hasilُ menunjukkanُ pengaruhُ nyataُ makaُ dilakukanُ ujiُ lanjutُ Duncan’sُ Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5%. Interaksi antara media tanam dan varietas menunjukkan pengaruh tidak nyata pada semua variabel pengamatan. Pengaruh perlakuan media tanam berbeda sangat nyata pada variabel pengamatan diameter batang, diameter polong, jumlah polong dan bobot polong/tanaman, sedangkan variabel tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, umur berbunga dan bobot polong memberikan pengaruh berbeda nyata, namun pada variabel klorofil menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Pada perlakuan varietas memberikan pengaruh sangat berbeda nyata pada semua variabel pengamatan kecuali pada variabel diameter batang memberikan pengaruh berbeda nyata, sedangkan untuk variabel klorofil menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Secara keseluruhan perlakuan terbaik didapatkan dari kombinasi perlakuan M3V3 (Tanah + cocopeat dengan Varietas Balitsa 3) menghasilkan pertumbuhan tanaman terbaik dan produksi tertinggi. Buncis yang ditanaman terbukti mengandung protein dan vitamin c sehingga buncis bisa dijadikan pilihan sayuran yang dapat bermanfaat untuk kesehatan.