Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/126058
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorBILLAH, Layla Afkarina-
dc.date.accessioned2025-04-23T03:05:36Z-
dc.date.available2025-04-23T03:05:36Z-
dc.date.issued2024-07-15-
dc.identifier.nim202110101099en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/126058-
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 23 April 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractPost Covid Neurology Syndrome (PCNS) merupakan kondisi dimana seseorang mengalami gejala gangguan neurologis setelah sembuh dari infeksi COVID-10 dan berlangsung setidaknya 4 minggu semenjak diagnosis pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran karakterkteristik, faktor risiko serta manifestasi klinis PCNS pada sistem saraf pusat maupun sistem saraf tepi. Metode : Systematic review dengan sumber data PubMed, Science Direct, Google Scholar, Scopus, Semantic Scholar dan Crossref di publikasi berada pada rentang Januari 2020 – Januari 2024. Penyaringan dan penghapusan duplikasi artikel menggunakan Rayyan dan penilaian kualitas studi menggunakan critical appraisal JBI. Seleksi artikel menggunakan pedoman PRISMA flowchart dan telah terdaftar disitus PROSPERO dengan nomer registrasi CRD42024519562. Terdapat 39 artikel mengenai PCNS dengan rata-rata umur berada pada rentang 41 – 50 tahun dan rata-rata onset munculnya berada pada rentang 6 minggu hingga 51 minggu dan sebagian besar terjadi dalam 24 minggu sejak diagnosis. Hasil : Beberapa artikel menyatakan bahwa jenis kelamin perempuan (23.08%), riwayat rawat inap (25.64%), status obesitas (17.95%), tingkat keparahan (23.08%) dan riwayat komorbid (33.33%) berhubungan secara signifikan sebagai faktor risiko terjadinya PCNS. Hanya 5.13% dari total artikel yang menyatakan bahwa merokok berhubungan sebagai faktor risiko PCNS. Manifestasi klinis PCNS sebagian besar terjadi pada sistem saraf pusat dengan gangguan yang paling banyak dialami antara lain gejala depresi, masalah tidur, sakit kepala, gangguan kecemasan dan kelelahan. Kesimpulan : Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, masih terdapat banyak penderita yang mengalami gejala neurologis setelah sembuh dari infeksi COVID-19 dengan rata-rata onset sebagian besar terjadi dalam 24 minggu (6 bulan) sejak diagnosis. Gangguan yang paling banyak dialami berupa gejala depresi, masalah tidur, sakit kepala, gangguan kecemasan dan kelelahan Jenis kelamin perempuan, riwayat rawat inap, status obesitas, tingkat keparahan dan riwayat komorbid berhubungan secara signifikan sebagai faktor risiko terjadinya PCNS.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectPost Coviden_US
dc.subjectLong Coviden_US
dc.subjectPost Covid Neurology Syndrome (PCNS)en_US
dc.titlePost Covid Neurology Syndrome : Systematic Reviewen_US
dc.title.alternativePost Covid Neurology Syndrome : Systematic Reviewen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKesehatan Masyarakaten_US
dc.identifier.pembimbing1Irma Prasetyowati, S.K.M., M.Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Candra Bumi, dr., M.Sien_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_April 2025en_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Public Health

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
skripsi watermark unej.pdf
  Until 2028-07-19
Layla Afkarina Billah_2021101010991.9 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools