Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125981
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorNURUSYSYAMSI, Afriz Yuda Purnama-
dc.date.accessioned2025-04-17T05:26:03Z-
dc.date.available2025-04-17T05:26:03Z-
dc.date.issued2023-06-13-
dc.identifier.nim191610101177en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125981-
dc.descriptionValidasi_firli_15_April_25 Finalisasi unggah file repositori tanggal 17 April 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractCandida albicans menjadi agen penyebab paling umum oral candidiasis. Saat ini obat yang sering digunakan untuk terapi oral candidiasis umumnya ialah ketokonazol dan nistatin, namun obat-obatan tersebut memiliki efek samping seperti mual dan muntah sehingga perlu dipertimbangkan mengenai pengobatan alternatif dari bahan herbal. Penelitian terhadap berbagai spesies tanaman yang digunakan untuk bahan obat herbal telah banyak dilakukan. Salah satunya adalah tanaman daun ungu (Graptophyllum pictum L. Griff). Hasil uji fitokimia membuktikan bahwa ekstrak daun ungu mengandung senyawa yang berpotensi sebagai terapi antijamur seperti alkaloid non toksik, flavonoid, steroid, saponin dan tanin. Konsentrasi ekstrak daun ungu (Graptophyllum pictum L. Griff ) yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu 0,625%, 1,25%, 2,5%, 5%, dan 10%. Metode uji bakteri yang digunakan menggunakan metode difusi agar Kirby Bauer. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 28 sampel yang terdiri atas tujuh kelompok yaitu, kelompok kontrol positif (Ketokonazol 200 mg), kontrol negatif (akuades steril), dan ekstrak daun ungu dengan konsentrasi 0,625%, 1,25%, 2,5%, 5%, dan 10%. Setiap kelompok diberikan kertas cakram yang digunakan untuk menyerap senyawa dari ketujuh kelompok tersebut kemudian diletakkan di atas media agar yang telah diinokulasikan Candida albicans. Selanjutnya diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37oC. Setelah itu dilakukan pengamatan dengan mengukur diameter zona bening (zona hambat) yang terbentuk di sekitar kertas cakram. Hasil penelitian menunjukan rata-rata diameter zona hambat dari yang terbesar hingga terkecil adalah kelompok kontrol positif sebesar 15,64 mm, diikuti dengan ekstrak daun ungu konsentrasi 10% sebesar 13,54 mm, dan 5% sebesar 7,37 mm. Sedangkan untuk konsentrasi 2,5%; 1,25%; 0,625% dan kontrol negatif tidak menghasilkan zona hambat.en_US
dc.description.sponsorshipDPU: Dr. drg. Iin Eliana Triwahyuni, M.Kes DPA: Dr. drg. Atik Kurniawati, M.Kesen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectCandida albicansen_US
dc.subjectDaun Unguen_US
dc.subjectAntijamuren_US
dc.titleUji Daya Antijamur Ekstrak Daun Ungu (Graptophyllum pictum L.Griff) Terhadap Pertumbuhan Candida albicansen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokter Gigien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. drg. Iin Eliana Triwahyuni, M.Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. drg. Atik Kurniawati, M.Kesen_US
dc.identifier.validatorValidasi_firli_15_April_25en_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Dentistry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
19-177_Afriz Yuda Purnama Nurusysyamsi.pdf
  Until 2028-06-13
Afriz Yuda Purnama Nurusysyamsi_1916101011771.91 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools