Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/12596
Title: | INDUKSI KETAHANAN ALAMI TANAMAN KAKAO TERHADAP HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (PBK) MELALUI APLIKASI Si dan Mn |
Authors: | M. Iwan Wahyudi |
Keywords: | Induksi Ketahanan Alami, Tanaman Kakao, Hama Penggerek Buah Kakao |
Issue Date: | 24-Dec-2013 |
Abstract: | Hama Penggerek Buah Kakao (PBK) menjadi salah satu faktor penyebab merosotnya posisi Indonesia sebagai produsen kakao terbesar ke-2 pada tahun 2002 menjadi peringkat ke-3 pada tahun 2003 ( Litbang Deptan: http://www.litbang.deptan.go.id/special/komoditas/b4kakao). Seriusnya ancaman PBK mendorong para ahli menemukan cara efektif untuk mengatasi masalah tersebut, akan tetapi hasilnya belum memuaskan (Depparaba, 2002). Salah satu metode yang diharapkan bisa menekan kerugian akibat serangan PBK adalah meningkatkan ketahan alami (natural resistance) tanaman kakao. Ketahanan alami tanaman terhadap serangan hama/pengganggu dapat dipengaruhi oleh adanya asupan nutrisi/unsur hara. Beberapa unsur hara yang dapat meningkatkan ketahanan alami tanaman yaitu Si, Mn, K, Ca, dan Boron. Silikon dapat memperkuat sel-sel epidermis yang berperan sebagai tahanan mekanis/fisik. Selain itu dapat membentuk senyawa organosilico yang meningkatkan stabilitas dinding sel terhadap degradasi enzimatik (Volk et al., 1958 dalam Currie and Perry,2007). Silikon juga memacu sintesis polifenol dan lignin pada jaringan yang terluka (Vance et al., 1980 dalam Fauteux et al.,2005). Mangan (Mn) dan nitrat merupakan dua unsur yang berperan dalam sintesis polifenol. Defisiensi Mn dapat menghambat sintesis phenylalanine dan tyrosine yang berperan sebagai prekursor produksi fenolik dan lignin di dalam tubuh tanaman. Adanya aplikasi Si dan Mn diduga dapat meningkatkan ketahanan mekanik dan kimiawi melalui peningkatan kekerasan dinding sel dan produksi senyawa metabolit sekunder (polifenol). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui efek aplikasi Si dan Mn terhadap produksi senyawa metabolit sekunder (polifenol, tanin, selulosa, serat kasar dan lignin) tanaman kakao serta kandungan unsur Si dan Mn pada jaringan/organ kakao; mengetahui efektifitas aplikasi Si dan Mn dalam menekan serangan hama penggerek buah kakao (PBK) Conopomorpha cramerella; dan mengetahui interaksi Si dan Mn terhadap tingkat serangan PBK. Percobaan dilaksanakan di Perusahaan Daerah Perkebunan Provinsi Bali Unit Perkebunan Sangiang Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, pada bulan Juli-Oktober 2007. Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu unsur Si (H4SiO4), Mn (MnSO4.H2O), dan tanaman kakao dewasa ICS 60 yang sedang berbunga dan berbuah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) bersifat faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 6 ulangan. Faktor pertama adalah Silikon (A) yang terdiri atas 3 level konsentrasi Monosilic Acid (H4SiO4) yaitu 0 (A0); 1,44 mM (A1), dan 2,88 mM (A2). Faktor II adalah Mn (B) yang terdiri atas 3 level konsentrasi sulfat monohydrate (MnSO4.H2O) yaitu 0 (B0); 25 μM (B1); 50 μM (B2). Hasil penelitian menunjukan bahwa aplikasi Si dan Mn meningkatkan kandungan polifenol, tanin, selulosa, dan serat kasar di kulit buah, sedangkan kandungan lignin dikulit buah lebih rendah dari kontrol karena diduga lignifikasi terhambat oleh peningkatan kandungan tanin. Adanya peningkatan beberapa produksi senyawa metabolit sekunder (Polifenol,Tanin, dan Lignin) diduga karena adanya peningkatan kandungan Si di organ biji, jaringan sklerotik, daging buah, kulit buah, kulit batang, dan buah muda, meskipun di organ daun, dan pulpa cenderung menurun. Implikasi lain dari aplikasi Si dan Mn adalah peningkatan produksi metabolit primer (selulosa dan serat kasar) yang berpotensi meningkatkan ketahanan mekanik (kekerasan kulit buah). Adanya peningkatan produksi metabolit primer dan sekunder diatas dapat meningkatkan ketahanan mekanik dan kimiawi (senyawa toxic/polifenol). Meningkatnya ketahanan mekanik dan kimiawi tersebut diduga menurunkan tingkat serangan PBK yang ditandai dengan menurunnya tingkat kerusakan biji dan persentase larva keluar dari pod buah kakao serta jumlah larva yang masuk ke buah kakao. Interaksi antara Si dan Mn tidak signifikan baik dalam akumulasi Si di jaringan, produksi metabolit primer dan sekunder, maupun penurunan tingkat serangan PBK, namun kedua unsur hara cenderung bekerjasama meningkatkan natural resistance dan pertumbuhan kakao serta menekan tingkat serangan PBK. |
URI: | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/12596 |
Appears in Collections: | MT-Agribusiness |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
M. Iwan Wahyudi.pdf | 133.21 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.