Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125950
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorRAHMADHANI, Fanenisya-
dc.date.accessioned2025-04-16T06:17:46Z-
dc.date.available2025-04-16T06:17:46Z-
dc.date.issued2023-10-30-
dc.identifier.nim171510301035en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125950-
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 16 April 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractKabupaten Banyuwangi merupakan daerah yang mampu menjadi lahan pertanian berkelanjutan berdasarkan kondisi iklim, kondisi wilayah dan juga jenis tanah. Kegiatan pertanian yang dilakukan dalam jangka waktu panjang akan menyebabkan kondisi lahan yang berbeda dari kondisi awal lahan. Pengelolaan tanah yang juga dilakukan secara terus-menerus tanpa memperhatikan kondisi lahan dapat menyebabkan ketidaksesuaian lahan dengan sifat kimia dan fisika yang juga akan berdampak pada produktivitas pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai hubungan antara KTK tanah dengan variabel angka atterberg dan akivitas clay, yang kemudian akan didapat informasi mengenai tipe mineral clay yang mendominasi pada tanah sawah serta persebarannya pada lahan sawah Kabupaten Banyuwangi. Penelitian bersifat kuantitatif, pengambilan contoh tanah dilakukan secara terusik pada lahan sawah yang sebelumnya telah dilakukan clustering. Data penelitian diperoleh melalui analisis laboratorium. Analisis KTK tanah menggunakan metode destilasi, analisis batas atterberg dilakukan menggunakan metode cassagrande, tekstur tanah dilakukan menggunakan metode pipet tekstur dan pH NaF menggunakan pH meter. Hasil data penelitian akan diolah menggunakan software ArcGis untuk mendapat peta sebaran jenis klei dominan pada lahan sawah daerah penelitian. Hasil dari penelitian menunjukkan kesimpulan bahwa kapasitas tukar kation (KTK) tanah memiliki hubungan dengan batas cair, batas plastis, indeks plastisitas dan % clay serta aktivitas clay. Terdapat 8 jenis klei yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu : calcite, halloysite hydrate, hallotsite dehydrate, illite, kaolinite, mica, quartz dan alofan. dengan 3 jenis clay yang paling mendominasi adalah quartz, halloysite hydrate dan kaolinite.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectKabupaten Banyuwangien_US
dc.subjectPengelolaan Tanahen_US
dc.subjectMineral Clayen_US
dc.titleHubungan Kapasitas Tukar Kation dengan Angka Atterberg serta Sebaran Jenis Clay Dominan pada Lahan Sawah di Kabupaten Banyuwangien_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Tanahen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Subhan Arif Budiman SP, MP.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_Maret 2025en_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Fanenisya Rahmadhani_171510301035.pdf
  Until 2030-03-19
3.44 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools